Dunia Hewan: Kucing Langka Ini Diketahui Menghuni Gunung Everest

By Ricky Jenihansen, Minggu, 29 Januari 2023 | 11:00 WIB
Kucing Pallas (Otocolobus manul) dilaporkan menghuni puncak tertinggi di dunia, yaitu Gunung Everest. (Lab Manager)

Nationalgeographic.co.id – Analisis genetik baru mengungkapkan bahwa setidaknya dua individu kucing Pallas (Otocolobus manul)—kucing yang sangat langka, ternyata menghuni puncak tertinggi di dunia, yaitu Gunung Everest. Kucing Pallas hidup di Taman Nasional Sagarmatha, Pegunungan Everest, Nepal timur.

Hasil analisis tersebut merupakan kesimpulan analisis dari ilmuwan Tracie Seimon dari Program Kesehatan Zoologi Masyarakat Konservasi Margasatwa, yang berbasis di Kebun Binatang Bronx, dan kolega. Temuan mereka tersebut telah dijelaskan di jurnal Cat News.

Temuan tim ilmuwan tersebut, memperluas jangkauan kucing Pallas ke Nepal timur dan menambahkan spesies baru ke dalam daftar mamalia yang dikenal di Taman Nasional Sagarmatha.

Kucing Pallas adalah spesies kucing liar kecil dengan bulu tebal, lembut, dan bulu bawah berbulu gelap yang lebat.

Kucing tersebut juga dikenal sebagai manul, spesies ini pertama kali dideskripsikan pada tahun 1776 oleh ahli zoologi dan botani Prusia Peter Simon Pallas.

Kucing Pallas hidup di Asia Tengah, dari Laut Kaspia melalui Iran, Afganistan, Pakistan, dan India utara hingga Tiongkok tengah, Mongolia, dan Siberia.

Kucing Pallas juga dikenal sebagai manul. (Wild Cat Conservation)

Telinga bulat binatang itu diletakkan rendah di sisi kepala. Panjang kepala-dan-tubuhnya berkisar antara 46 hingga 65 cm dengan ekor lebat sepanjang 21 hingga 31 cm. Pupilnya membulat, ciri unik di antara subfamili Felinae.

“Sungguh fenomenal menemukan bukti spesies langka dan luar biasa ini di puncak dunia,” kata Seimon.

“Perjalanan hampir empat minggu ini sangat bermanfaat tidak hanya untuk tim kami tetapi juga untuk komunitas ilmiah yang lebih besar.”

Baca Juga: Pusparagam Wasur: Rawa, Sabana, Nirwana Avifauna dan Marsupialia

Baca Juga: Dunia Hewan: Spesies Baru Ikan Bertanduk Misterius di Gua Tiongkok

Baca Juga: Dunia Hewan: Lima Spesies Baru Lobster Jongkok Ditemukan di Laut Dalam

“Penemuan kucing Pallas di Everest menyoroti keanekaragaman hayati yang kaya dari ekosistem pegunungan tinggi yang terpencil ini dan memperluas jangkauan yang diketahui dari spesies ini ke Nepal timur.”

Untuk studi mereka, Seimon dan tim penulis mengumpulkan sampel kotoran dari dua lokasi yang berjarak 6 km pada ketinggian 5.110 dan 5.190 m di atas permukaan laut di sepanjang Taman Nasional Sagarmatha di Sisi Selatan Gunung Everest.

Analisis sampel DNA metabarcoding mengonfirmasi dua kucing Pallas menghuni Gunung Everest dan tumpang tindih di wilayah dengan rubah merah (Vulpes vulpes).

Temuan tim ilmuwan memperluas jangkauan kucing Pallas ke Nepal timur. (Getty Images/iStockphoto)

Para peneliti juga menemukan bukti DNA pika dan musang gunung dalam sampel, sumber makanan penting bagi kucing Pallas.

Temuan ini menambahkan spesies baru ke dalam daftar mamalia yang dikenal di Taman Nasional Sagarmatha, situs Warisan Dunia yang banyak dikunjungi dan dilindungi.

“Ini adalah penemuan unik tidak hanya dari segi sains tetapi juga konservasi karena populasi kucing Pallas ini dilindungi secara hukum di bawah Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Fauna dan Flora Liar yang Terancam Punah (CITES),” kata National Geographic Explorer Anton Seimon.

“Kami berharap konfirmasi spesies karismatik baru ini akan meningkatkan kesadaran dan pendidikan tentang keanekaragaman spesies di situs Warisan Dunia yang ikonis ini.”

“Ekspedisi Perpetual Planet Everest 2019 yang inovatif terus menjadi sangat berharga untuk lebih memahami lingkungan paling ikonis di planet kita,” kata Nicole Alexiev, Wakil Presiden Program Sains dan Inovasi di National Geographic Society.

“Hasil ini adalah ilustrasi sempurna mengapa pekerjaan ini penting dan landasan kemitraan kami dengan Rolex untuk mempelajari dan menjelajahi sistem pendukung kehidupan kritis di Bumi.”