Meskipun kisah Bonnie dan Clyde sering diromantisir sebagai sepasang penjahat, sejatinya hidup mereka sama sekali tidak mulia. Dua sejoli itu kerap berpose di depan salah satu kendaraan dan senjata curian mereka.
Mereka harus bergiliran mengemudi sepanjang hari dan malam untuk dapat menjelajah dari kota ke kota di beberapa negara bagian, setiap harinya demi melarikan diri dari kejaran agen FBI.
Sementara Bonnie dan Clyde berkendara di sepanjang jalan Texas dan Midwest, mantan Ranger Texas, Frank Hamer telah melacak pergerakan mereka dan mempelajari rute yang sering dilalui para penjahat.
Hamer berkoordinasi dengan Sheriff Louisiana, Henderson Jordan, dan petugas patroli jalan raya Louisiana dan Texas lainnya beserta petugas polisi untuk melakukan penyergapan.
Baca Juga: Zangbeto di Afrika: Kepercayaan dan Obat Jera Bagi Para Kriminal
Baca Juga: Siniar Tinggal Nama: Kisah Kriminal dalam Balutan Drama Suara
Baca Juga: Mengenal Lebih Jauh Tentang Psikopat Beserta Karakteristiknya
Baca Juga: Tato sebagai Simbol Angkara Kelompok Kriminal di Negara Rusia
Penyergapan dilakukan di sisi Highway 154 di Paroki Bienville, Louisiana pada tanggal 23 Mei 1934. Tim penyergap bersembunyi pada semak-semak di sisi jalan raya. Mereka akhirnya melihat Ford V-8 melintas dengan kecepatan tinggi.
"Sebelum Bonnie dan Clyde diberi kesempatan untuk mengangkat senjata, penegak hukum menembakkan lebih dari 100 peluru ke kendaraan mereka," terus Amy Hayes dalam tulisannya.
Dilaporkan bahwa Clyde Barrow memiliki sekitar 60 luka tembak di tubuhnya pada saat kejadian baku tembak dengan aparat, sedangkan Bonnie memiliki sekitar 50 luka tembak. Setelah mendengar kematian Bonnie dan Clyde, orang-orang mengerumuni kendaraannya.
Puluhan ribu orang menghadiri pemakaman Bonnie Parker dan Clyde Barrow. Meskipun keinginan mereka untuk dimakamkan bersama, keluarga Parker menolak dan mereka dimakamkan di lokasi terpisah.