Benarkah Teh Jadi Penyebab Perang Candu antara Tiongkok dan Inggris?

By Sysilia Tanhati, Selasa, 31 Januari 2023 | 16:00 WIB
Teh dibawa dari Tiongkok ke Inggris dan tradisi minum teh berkembang. Konon, teh menjadi penyebab pecahnya Perang Candu antara Tiongkok dan Inggris. (Thomas Allom)

Perbendaharaan kerajaan Inggris menetapkan bea masuk 100 persen untuk teh. Pajak yang tinggi menciptakan kecenderungan yang tinggi untuk menyelundupkan dan bahkan pemberontakan.

Pandangan Tiongkok tentang perdagangan

Kanton adalah satu-satunya pelabuhan perdagangan terbuka di Tiongkok. EIC juga memperdagangkan teh melalui Kanton. Pedagang asing hanya bisa tinggal di pelabuhan selama musim perdagangan lima bulan setiap tahun. Dinasti Qing memiliki cara yang efisien untuk mengatur perdagangan itu.

Tiongkok melihat perdagangan internasional sebagai penghargaan dari negara-negara 'lebih rendah' ​​ke Tiongkok dan kaisarnya. Di Tiongkok, kaisar dianggap Putra Langit. Untuk mendapatkan barang dari Tiongkok, pedagang luar negeri harus menawarkan apa yang diinginkan kekaisaran. Dan hanya ada beberapa barang eksotis, seperti jam atau kotak musik, yang menarik perhatian Tiongkok.

Inggris meminta pangkalan di Beijing untuk perdagangan permanen dan mengirim beberapa barang untuk mengesankan kaisar. Barang-barang itu antara lain gerbong, meriam, balon udara, dan bahkan beberapa tembikar Cina Wedgwood.

Namun, Tiongkok menjawab bahwa Kerajaan Surgawi mereka tidak kekurangan apa pun dan permintaan itu ditolak. Jadi, EIC membawa perak Meksiko ke Tiongkok dengan imbalan teh.

Inggris harus menemukan cara baru untuk berdagang atau mungkin produk baru. Akhirnya, opium menjadi produk baru tersebut.

Opium di Tiongkok

Orang Tiongkok mengenal opium sejak abad ke-8, sedangkan Eropa mempelajarinya pada abad ke-19. Di Tiongkok, opium dihisap, bukan dikunyah atau diminum dalam dosis yang lebih kecil seperti di tempat lain.

Diperkirakan, Belanda yang pertama kali memperdagangkan tembakau bercampur opium di Taiwan pada tahun 1660-an. “Akhirnya, orang Tiongkok mengganti tembakau dengan mengisap opium menggunakan pipa panjang,” ujar Liulevicius.

Kaisar Tiongkok menyatakan perdagangan opium ilegal pada tahun 1729, 1796, 1799, dan sekali lagi pada tahun 1800. Namun, baik pengguna maupun pedagang mengabaikan aturan tersebut. British East India Company memutuskan untuk meningkatkan perdagangan opium untuk menyeimbangkan perusahaan dan menghalau kegagalan.

Gudang Opium di Patna, India. British East India Company menanam opium di Bengal, India, dan mengirimkannya ke Tiongkok untuk dijual ke pedagang swasta. (W. S. Sherwill)