Prajurit Perempuan Amazon dari Yunani: Sejarah atau Mitologi?

By National Geographic Indonesia, Rabu, 1 Februari 2023 | 12:00 WIB
Piring abad keenam SM yang dilukis oleh Epictetus, menggambarkan seorang pemanah Amazon atau wanita Scythian. (BRITISH MUSEUM)

"Artinya, bahwa itu ungkapan yang sangat tepat yang menyatakan, bahwa kita memiliki sesuatu," kata Colarusso. Bahasa dari wilayah Kaukasus masih mengandung kata-kata berulang keras, suara gesekan penuh, seperti ‘kh’,” katanya, membuat mereka didiagnosis sebagai suara Scythian kuno yang diberikan secara fonetis dalam frase Yunani di vas.

Bukan Omong Kosong

Untuk menguji terjemahan, Mayor juga mengirimi Colarusso naskah omong kosong asal Yunani yang tidak bisa ia terjemahkan.

Dalam kasus lain, Colarusso menerjemahkan kata-kata omong kosong dalam bahasa Yunani yang menjadi frase dari dialek kuno lain. Misalnya, tanpa melihat gambar pada vas yang menggambarkan seorang pemanah Scythian di sebelah anjing, ia menerjemahkan kata-kata tertulis menjadi "anjing duduk dengan dia."

Baca Juga: Apakah Suku Pejuang Wanita Amazon nan Ganas Benar-benar Nyata?

Baca Juga: Perang Troya Berlangsung Selama 10 Tahun, Penyebabnya Gara-gara Wanita

Baca Juga: Sejarah, Cinta Hingga Pertempuran di Perang Troya Yunani Kuno

Baca Juga: Hera: Masa Kecil Ditelan Ayah Sendiri, Saat Menikah Diselingkuhi Zeus 

"Mereka telah menghadapi banyak kesulitan untuk membuatnya menjadi benar-benar meyakinkan," kata ahli klasik Anthony Snodgrass dari University of Cambridge di Inggris, yang tidak termasuk anggota tim peneliti.

Satu-satunya batasan penelitian, kata Snodgrass, adalah sejumlah kecil vas yang digunakan dalam penelitian ini, ada selusin dari 1.500 yang dikenal.

"Ini semua menimbulkan banyak pertanyaan: Mengapa orang Atheena menginginkan frase tersebut pada vas mereka?" kata Saunders mengatakan. Banyak vas yang diekspor ke Italia utara, di mana warga Scythians pasti cukup langka, dan ditemukan di penguburan Etruscan di sana.

Di atas semuanya, terjemahan menunjuk ke saling keterhubugnan di seluruh dunia kuno, katanya, di mana rute perdagangan Zaman Perunggu digunakan untuk membawa barang dari Iberia ke Siberia.

"Hal ini tentu telah membuat saya jauh lebih berhati-hati tentang apa yang saya sebut omong kosong," Saunders menambahkan.