Alih-Alih Ribuan Harem, Kaisar Tiongkok Ini Hanya Memiliki Satu Istri

By Sysilia Tanhati, Kamis, 2 Februari 2023 | 14:00 WIB
Alih-alih memiliki ribuan selir, Kaizar Hongzhi memilih untuk memiliki satu istri saja. Kejadian buruk di masa kecil menjadi penyebabnya. (Palace Museum, Beijing)

Tapi bagaimana Hongzhi selamat dari intrik istana masa kecilnya mungkin menjelaskan mengapa ia hanya memiliki satu istri saja.

Ayah Hongzhi adalah Kaisar Chenghua, yang memerintah dari tahun 1464 hingga 1487. Setelah kematian permaisuri, permaisuri favorit Chenghua, Lady Wan, merencanakan jalannya menuju dominasi.

Dipicu oleh kecemburuan akut dan haus akan kekuasaan, Lady Wan membunuh sebanyak mungkin bayi kaisar yang bisa dia temukan. Ia bahkan tidak segan untuk membunuh ibu bayi-bayi malang itu.

Chenghua begitu bejat sehingga sepertinya dia tidak bisa melacak anak-anaknya sendiri karena jumlahnya sangat banyak. Di tengah upaya pembunuhan keturunan kaisar, ada satu bayi yang terlewatkan. Itu adalah Hongzhi.

Ibu Hongzhi, permaisuri lain bernama Lady Ji, menitipkan bayinya pada kasim kepercayaannya. Upaya itu berhasil menyelamatkan ahli waris kaisar selama lima tahun.

Saat itu, kaisar belum memiliki ahli waris dan kecewa ketika mengetahui tidak ada bayi yang selamat.

Kaisar Hongzhi dari Dinasti Ming, Tiongkok. (Musée national du palais)

Namun, salah satu kasim istananya memberi tahu bahwa ia memiliki keturunan yang selamat. Bisa dibayangkan betapa leganya Kaisar Chenghua saat itu.

Begitu Chenghua menunjuk Hongzhi sebagai ahli warisnya, bahkan Lady Wan yang kejam pun tidak bisa lolos dari hukuman. “Namun, Lady Wan berhasil membunuh ibu Hongzhi sebagai balas dendam,” tambah Holmes.

Saat Hongzhi tumbuh dewasa, pengalaman poligaminya adalah pembunuhan yang sangat berbahaya bagi semua orang yang terlibat. Hongzhi ingin bayi hidup dan istrinya hidup, dan dia tidak ingin mengkhawatirkan apakah mereka akan saling membunuh. Cara terbaik untuk mencegah kejadian mengenaskan itu terulang kembali adalah dengan hanya memiliki satu istri saja.

Sang ayah yang tidak memberikan contoh yang baik bagi calon kaisar

Ayahnya, Kaisar Chenghua, bukanlah pengaruh yang lebih baik. Faktanya, dia adalah playboy dari Dinasti Ming. Chenghua terobsesi dengan seks. Ia bahkan bergaul dengan para penyihir Tao dan disesatkan oleh teman-teman yang menggerogoti uang.