Mengapa Kaisar Tiongkok Memiliki Banyak Harem? Ini Alasannya!

By Sysilia Tanhati, Minggu, 5 Februari 2023 | 08:00 WIB
Kaisar Tiongkok memiliki sejumlah harem. Namun fungsi harem lebih dari sekadar menemani kaisar saja. Keberadaan harem penting untuk memastikan kelangsungan dinasti. (Wwandawoman)

Nationalgeographic.co.id - Kaisar Tiongkok diketahui memiliki sejumlah harem atau selir. Apa tujuan dari memiliki harem ini? Mungkinkah karena posisinya, kaisar bebas memiliki sebanyak mungkin wanita untuk menemaninya?

Ternyata, fungsi harem lebih dari sekadar menemani kaisar saja. “Fungsi utamanya berkaitan dengan kelangsungan dinasti dan Kekaisaran Tiongkok,” tulis Iona McCombie Smith di laman The BL.

Tugas penting kaisar Tiongkok setelah menduduki takhta

Di kekaisaran Tiongkok, setelah naik takhta, seorang Kaisar diharapkan segera memenuhi salah satu tugas terpenting mereka. Itu adalah melahirkan ahli waris laki-laki untuk memastikan kelangsungan dinasti.

Oleh karena itu, harem wanita yang sangat besar didirikan untuk melayani tujuan ini. Di dalam harem kaisar, hierarki yang jelas diciptakan.

Meskipun jajaran selir kekaisaran bervariasi selama dinasti yang berkuasa. Hierarki selir kekaisaran memainkan peran penting dalam pengelolaan istana dalam dan dalam suksesi kekaisaran. Pasalnya, ahli waris diurutkan menurut keunggulan ibu mereka dan urutan kelahiran mereka.

Putra sulung permaisuri akan menjadi pewaris takhta. Jika permaisuri tidak memiliki anak laki-laki, ahli waris akan dipilih di antara anak laki-laki dari selir lainnya. “Ini juga diurutkan sesuai dengan posisi ibu mereka dalam hierarki,” kata Smith lagi.

Sebelum aturan ini, selama suksesi takhta, mungkin ada kekacauan politik dan perang saudara yang sengit. Metode pemilihan ini menghilangkan keraguan tentang siapa yang akan menjadi pewaris takhta.

Ahli waris yang terpilih juga mendapat manfaat dari pelatihan awal tentang bagaimana menjadi kaisar masa depan.

Contohnya adalah kasus Kaisar Xuan dari Han dan Putra Mahkota Shi (putra sulung permaisuri Xuan). Menurut catatan sejarah, segera setelah naik takhta, Kaisar Xuan memilih Shi menjadi putra mahkota.

Selain itu, dia secara teratur menginstruksikan ahli waris untuk membaca banyak buku tentang manajemen kerajaan. Kaisar juga kerap mendiskusikan kebijakan politik dengan sang ahli waris.

Aturan pemilihan pewaris takhta dipatuhi secara ketat melalui dinasti Tiongkok. Aturan tersebut membantu menjaga kelancaran suksesi kekaisaran dan menjaga stabilitas politik Tiongkok kuno.