Nationalgeographic.co.id—Seperti pemimpin lain di dunia kuno, kaisar Tiongkok juga memiliki sejumlah harem. Harem dibutuhkan untuk menjaga garis keturunan kaisar. Namun, mungkinkah seorang penguasa tertinggi Kekaisaran Tiongkok memilih untuk memiliki satu istri alih-alih ribuan harem? Tampaknya sulit dipercaya, tetapi setidaknya ada satu kaisar seperti itu dalam sejarah.
“Ia adalah Kaisar Hongzhi,” tulis Tao Tao Holmes di laman Atlas Obscura. Konon, trauma istana tampaknya membuatnya memiliki kesan bahwa bertahan dengan seorang wanita adalah jalan paling aman untuknya.
Sejumlah harem untuk menjaga garis keturunan
Sepanjang sejarah, kaisar Tiongkok dikenal luas memiliki banyak istri untuk menjamin seorang ahli waris. Selain istri, mereka juga memiliki ratusan pasangan seksual lainnya yang tinggal di dalam istana mereka.
Tetapi Kaisar Hongzhi, yang memerintah antara 1487 dan 1505 selama Dinasti Ming Tiongkok, tampaknya dengan sengaja memilih jalan yang berbeda. Ia diketahui tidak memiliki selir atau harem. Kenneth Swope, dari University of Southern Mississippi, mengatakan bahwa monogami Hongzhi terkait dengan hubungan dekatnya dengan ibunya.
Di era yang penuh gejolak di mana urusan politik diwarnai oleh kecemburuan dan perebutan kekuasaan, kehidupan di Dinasti Ming bak opera sabun. Berlangsung selama 276 tahun, Dinasti Ming dikenal akan pemerintahannya yang tertib dan nilai-nilai Konfusianisme. Namun, pembunuhan dan perselingkuhan juga sering terjadi di masa itu.
Di Kekaisaran Tiongkok, begitu seorang pria mencapai status tertentu, dia diharapkan untuk mengambil seorang wanita simpanan. Bahkan lebih dari satu wanita simpanan diperbolehkan di masa itu.
Menurut hukum Ming, jika seorang pria mencapai usia 40 tahun tanpa memiliki anak laki-laki, dia dapat mengambil istri kedua. Istri kedua itu dipilih oleh istri pertamanya. Selir atau permaisuri keduanya dianggap sebagai istri kedua.
Kaisar Hongzhi yang tidak biasa
“Kaisar memiliki akses ke lebih dari 10.000 selir,” kata Swope.
Namun lain halnya dengan Kaisar Hongzhi. Hongzhi, lahir Zhu Youcheng, tidak memiliki anak di luar pernikahannya dengan permaisuri. Ia bahkan tidak memiliki hubungan di luar nikah.
“Ini tentu tidak biasa—sesuatu yang cenderung dikomentari orang,” kata Sarah Schneewind, dari UC San Diego.
Source | : | Atlas Obscura |
Penulis | : | Sysilia Tanhati |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR