Bebas Melakukan Apa Saja, Ini Daftar 'Kegilaan' para Kaisar Tiongkok

By Sysilia Tanhati, Rabu, 8 Februari 2023 | 15:00 WIB
Menjadi Putra Langit, seorang kaisar Tiongkok bisa melakukan hal sesuka hatinya. Ada kaisar bijaksana, namun tidak sedikit yang melakukan kegilaan. (Royal Academy of Arts)

Nationalgeographic.co.id—Dunia kuno memiliki kekuatan yang luar biasa. Mereka yang memerintah kerajaan Tiongkok kuno disebut Putra Langit. Mereka adalah orang-orang yang didewakan yang setiap kata harus diikuti tanpa pertanyaan. Karena hal itu, ada beberapa kaisar Tiongkok yang melakukan hal-hal yang dianggap gila.

Kaisar Wu dari Dinasti Qin meninggal dalam kontes mengangkat kuali

“Kaisar Wu adalah pria berbadan besar yang terobsesi untuk memamerkan otot-ototnya,” tulis Mark Oliver di laman Listverse. Ia menghargai kekuatan di atas segalanya. Sang kaisar bahkan mengusir semua kutu buku dari posisi tinggi. Peringkat tertinggi di kerajaannya diisi oleh orang-orang berotot.

Namun, kecintaan untuk mengangkat barang-barang berat justru menjadi penyebab kematiannya. Salah satu orang terkuat di kerajaan, Meng Yue, menantangnya dalam kontes mengangkat kuali. Ironisnya, saat Wu mengangkat kualinya, lututnya patah, dan dia pingsan.

Wu menghabiskan sekitar delapan bulan yang lambat dan menyakitkan sekarat sebelum tubuhnya akhirnya menyerah. Tentu saja kematian kaisar merupakan kabar buruk bagi Meng. Sebagai ‘hadiah’ karena mengalahkan raja dalam kontes, Meng dan seluruh keluarganya diburu dan dibunuh.

Kaisar Zhou dari Dinasti Shang memiliki danau anggur

Saat pemerintahan Kaisar Zhou berlanjut, dia mulai merasa nyaman. Sebagai kaisar dari dinasti besar, ia memutuskan untuk menikmatinya. Tentu saja dengan cara yang dianggap aneh oleh sebagian orang.

Zhou memerintahkan pembangunan kolam anggur dan hutan daging, persis seperti namanya. Ini adalah danau besar buatan manusia yang hanya berisi minuman keras. Di tengah kolam ada sebuah pulau kecil, dihiasi pepohonan. Cabang-cabang pohonnya adalah tusuk sate yang penuh dengan daging.

Zhou dan para selirnya akan menghabiskan waktu berada di atas kano, menikmati minuman keras dan ‘memetik’ daging.

Kaisar Wu dari Dinasti Jin membiarkan seekor kambing untuk memilih haremnya

Salah kesenangan utama menjadi kaisar adalah harem. Selain untuk memastikan keberadaan ahli waris, bagi Kaisar Wu, harem berfungsi sebagai pengalih perhatian.

Kaisar Wu mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk haremnya. Dia akan menarik setiap gadis cantik yang ia temukan di luar istana untuk dijadikan haremnya.

“Sang kaisar terutama memangsa putri pejabat,” tambah Oliver.

Pada akhirnya, Kaisar Wu memiliki lebih dari 10.000 wanita di haremnya. Untuk memilih selir yang akan menemaninya di malam hari, dia berkeliling dengan gerobak yang ditarik kambing. Ketika kambing berhenti di depan seorang selir, maka ia akan tidur dengan selir itu.

Kaisar Gaozu mengencingi topi cendekiawan

Kaisar Gaozu bukanlah pendukung terbesar pendidikan. Dia percaya pada kekuatan militer dan ketaatan pada pemerintahan yang kuat dan terpusat.

Karena itu, sang kaisar merasa tidak ada gunanya membuang-buang waktu untuk belajar membaca atau mendiskusikan filsafat.

“Semua yang saya miliki, saya menangkan dengan menunggang kuda," katanya kepada salah satu penasehatnya. “Mengapa saya harus repot-repot dengan buku dan sejarah?”

Ini bukan hanya ketidaktertarikan sederhana; pendidikan secara aktif membuatnya marah. Sang kaisar menghabiskan sebagian besar waktunya melontarkan omelan penuh kutukan tentang betapa buruknya para cendekiawan. Ketika melihat cendekiawan, dia merobek topi cendekiawan itu dan buang air kecil di dalamnya.

Kaisar Jing membunuh pria karena mengalahkannya dalam sebuah permainan

Kaisar Jing disebutkan telah kehilangan kesabaran selama permainan liubo. Itu adalah permainan Tiongkok kuno yang dimainkan di atas papan batu yang berat.

Kaisar Jing kalah, dan lawannya, rupanya, melukai perasaannya. Dia melemparkan papan batu ke kepala lawannya, memukulnya begitu keras hingga menewaskannya.

Rupanya, lawan yang bernasib malang itu adalah pangeran dan pewaris Kekaisaran Wu. Kaisar Wu bersumpah akan membalas dendam. Dia menyatukan tujuh kerajaan dan memimpin pemberontakan melawan Jing.

Kaisar Xuanzong memiliki 40.000 harem

Secara tradisional, pada masa Xuanzong, kaisar akan melepaskan selirnya ketika pemerintahan mereka berakhir. Seringkali hanya butuh beberapa tahun bagi seseorang untuk muak dan membunuh raja. “Itu berarti menjadi selir hanyalah posisi sementara,” ujar Oliver.

Xuanzong, bagaimanapun, dengan keras kepala menolak untuk mati. Pemerintahannya berlangsung selama 44 tahun dan harem terus bertambah besar. Pada akhirnya, dia memiliki lebih dari 40.000 harem.

Xuanzong hampir pasti tidak punya waktu untuk bertemu mereka semua. Para harem yang jumlahnya besar itu hanya duduk-duduk mempelajari puisi, matematika, dan klasik serta merawat pohon murbei.

Seakan masih belum cukup banyak, Xuanzong tidak berhenti menambah haremnya. Ketika dia berusia 60 tahun, Xuanzong membuat putranya sendiri menceraikan istrinya. Tujuannya agar sang kaisar dapat menjadikan menantu perempuannya sebagai salah satu selirnya.

Kaisar Houfei menggunakan perut jenderalnya untuk latihan sasaran

Kaisar Houfei berusia sembilan tahun ketika dia naik tahta. Di usia itu, ia masih terlalu muda untuk diberikan kekuasaan absolut atas sebuah kekaisaran.

Tidak perlu menunggu lama, Kaisar Houfei menjadi gila dengan kekuasaan yang hanya bisa dilakukan oleh seorang anak kecil. Dia berhasil bertahan hidup selama lima tahun sebelum akhirnya orang muak dan membunuhnya.

Saat itu, dia melihat jenderalnya, Xiao Daocheng, tidur telentang. Houfei terpikat dengan perut besar Xiao dan mendapat inspirasi.

Dia menyematkan target ke perut sang jenderal dan menggunakannya sebagai latihan target. Kaisar muda itu menggunakan panah asli. Untungnya, para kasim berhasil meyakinkannya untuk menggunakan panah tumpul. Jika dia membiarkan jendralnya tetap hidup, kata pelayannya, dia bisa menembakkan panah ke perutnya setiap hari.

Xiao membalas dendam. Dia mengirim seorang pria ke kamar Houfei untuk memenggal kepalanya. Xiao kemudian mengambil alih kekaisaran itu sendiri.

Kaisar Zhengde yang gemar bermain peran

Zhengde menjadi kaisar ketika dia berusia 13 tahun. Saat itu, ia belum selesai dengan masa kanak-kanaknya. Zhengde menyukai permainan peran yang biasa dimainkan oleh anak kecil. Dan karena dia adalah kaisar, semua orang harus mengikutinya.

Baca Juga: Mengapa Kaisar Tiongkok Memiliki Banyak Harem? Ini Alasannya!

Baca Juga: Han Cheng, Kaisar Tingkok Kuno Mati Akibat Overdosis Obat Kuat

Baca Juga: Layani Kaisar Tiongkok di Akhirat, Harem dan Budak Dikubur Hidup-Hidup

Baca Juga: Alih-Alih Ribuan Harem, Kaisar Tiongkok Ini Hanya Memiliki Satu Istri 

Dia memaksa menterinya untuk berpakaian seperti pedagang sehingga dia bisa berpura-pura menjadi orang biasa yang mengunjungi toko. Ini, di bawah Kaisar Zhengde, adalah tugas kekaisaran. Siapa pun yang tidak mau bermain peran dengannya akan dihapus dari jabatannya.

Dia membangun gedung 200 kamar yang disebut “Leopard Quarter” di sebelah kebun binatang kekaisaran. Zhengde dan teman-temannya akan menghabiskan waktu di sana untuk minum dan berburu binatang di kebun binatang. Semua berpura-pura berada di hutan mengejar hewan liar.

Zhengde berkuasa sampai dia berusia 29 tahun. Namun, pada akhirnya, minuman keras menjadi penyebab kematiannya. Karena mabuk, dia jatuh dari perahu. Air dingin menewaskannya dengan penyakit yang mengakhiri hidupnya.

 Disembah sebagai Putra Langit, kaisar Tiongkok dianggap memiliki kekuasaan bak dewa. Ini yang membuat sebagian pemimpin Kekaisaran Tiongkok melakukan banyak hal gila yang tidak masuk akal.