Beragam Kisah Absurd dan Menarik dari Kepemimpinan Kaisar Tiongkok

By Sysilia Tanhati, Senin, 13 Februari 2023 | 07:00 WIB
Menjadi Putra Langit, kaisar Tiongkok memiliki kekuasaan besar untuk menjalankan kekaisaran. (Giuseppe Castiglione)

Kaisar Zhengde, dikenal juga sebagai Wuzong, dikenang karena gaya hidupnya yang mewah dan mengejutkan. Dengan bantuan temannya Jiang Bin, Zhengde gemar menculik wanita.

Dalam satu insiden terkenal, setelah melawan pangeran pemberontak, Zhengde menculik perawan dan janda saat melintasi kota Yangzhou. “Jumlahnya tak terhitung,” tambah Shaw.

Seorang sejarawan berkata, “Kekerasannya membuat kota menjadi sangat panik sehingga keluarga mengambil pria muda mana pun yang tersedia untuk menikahi putri mereka.”

Zhengde menculik begitu banyak wanita sehingga tidak ada ruang di istana kekaisaran untuk menampung mereka semua.

Leopard Quarter-nya, istana kedua lengkap dengan kebun binatang, menjadi tempat bagi sang kaisar bejat untuk menghabiskan sebagian besar waktunya.

Pada musim gugur tahun 1520, ketika dia berusia 29 tahun, Zhengde jatuh sakit setelah jatuh dari perahu yang terbalik dan hampir tenggelam. Dia tidak pernah sembuh dari penyakitnya dan meninggal beberapa bulan kemudian.

Meski tidak memiliki banyak prestasi, kepribadian dan semangatnya dipuji oleh banyak penyair setelah kematiannya.

Kaisar Jiajing yang diserang para selir

Sementara banyak kaisar Tiongkok selamat dari upaya pembunuhan oleh anggota keluarga atau saingannya, Jiajing hampir dibunuh oleh para selirnya.

Kaisar Jiajing, penerus Zhengde, memerintah dari tahun 1521 hingga 1567. Tiongkok menikmati stabilitas yang luar biasa di bawah pemerintahannya yang lama. Namun Jiajing merupakan kaisar yang sangat kejam. Akibatnya, pada tahun 1542, sekelompok selir Jiajing memutuskan untuk mengakhiri tiraninya.

Saat Jiajing sedang tidur sendirian di kamar seorang selir, 18 selirnya yang lain tiba-tiba masuk dan menyergapnya. Mereka melilitkan tali sutra di lehernya dan mencoba mencekiknya. Kaisar akhirnya jatuh pingsan, namun berhasil selamat dari serangan itu. Pasalnya, para selir itu tidak dapat membuat simpul yang kencang di leher sang kaisar untuk membunuhnya.

Saat Jiajing terbaring tak sadarkan diri, Permaisuri Fang segera mengeksekusi semua konspirator di balik rencana pembunuhan itu.