Prihatin akan kelakuan cucunya, Fu Hong meminta putranya untuk mempertimbangkan agar membunuh putranya. Menurutnya, jika dibiarkan, Fu Sheng kelak akan menghancurkan keluarganya. Namun tindakan itu dicegah oleh paman Fu Sheng
Tiran bermata satu
Karena buta di satu matanya, Fu Sheng disebut sebagai ‘tiran bermata satu’. Menurut satu cerita, Fu Sheng kehilangan matanya saat mencoba mencuri telur elang.
Karena kekurangannya itu, dia mengeksekusi siapa saja yang menggunakan kata-kata seperti ‘hilang’, ‘kurang’, dan ‘tanpa’. Rupanya sang kaisar percaya bahwa orang yang menggunakan kata-kata tersebut sedang mengolok-olok kecacatannya.
Baca Juga: Yuan, Kaisar Tiongkok Buat Kerajaannya Hancur Akibat Terlalu Baik
Baca Juga: Hilangnya Simbol Mandat dari Surga Milik Kaisar Tiongkok Qin Shi Huang
Baca Juga: Sejarah Panjang Tembok Besar Tiongkok, Siapa Kaisar yang Membangunnya?
Baca Juga: Beragam Kisah Absurd dan Menarik dari Kepemimpinan Kaisar Tiongkok
Kekejaman Fu Sheng juga berlanjut sampai masa pemerintahannya. Saat itu, banyak pejabat penting dihukum secara brutal dan dieksekusi sesuai keinginan raja. Misalnya, ahli astrologinya memperingatkan jika pemakaman besar dan kematian pejabat tinggi di awal pemerintahan dapat menjatuhkan kekaisaran dalam tiga tahun. Ini dapat dihindari jika kaisar mengubah caranya yang kejam.
Alih-alih mengubah cara hidupnya, Fu Sheng memilih untuk memenuhi ramalan tersebut dengan mengeksekusi istrinya sendiri, Permaisuri Liang. Di saat yang sama, beberapa pejabat penting, termasuk ayah permaisuri dan pamannya, turut dieksekusi.
Kaisar yang ganas dalam medan pertempuran
Terlepas dari sifat haus darahnya, Fu Sheng memiliki kelebihan. Menurut catatan sejarah, Fu Sheng memiliki kekuatan fisik yang luar biasa. “Sifatnya yang brutal membuatnya menjadi prajurit yang ganas dalam pertempuran,” Mingren menambahkan lagi. Dia bahkan dikatakan cukup kuat untuk melawan binatang buas sendirian.
Sayangnya, Fu Sheng tidak memiliki keterampilan memerintah yang bisa membuatnya menjadi jenderal yang baik.
Pemerintahan teror Fu Sheng berlangsung singkat selama dua tahun. Dia digulingkan oleh sepupunya, Fu Fa dan Fu Jian. Keduanya menyerang istana dengan pasukan mereka ketika diketahui bahwa Fu Sheng berencana untuk mengeksekusi mereka. Para penjaga kerajaan, yang sudah membenci raja, memutuskan untuk membelot.
Akibatnya, pemerintahan Fu Sheng pun berakhir. Ia ditangkap dan dieksekusi dengan diseret oleh seekor kuda.