Wu Sangui, Jenderal Kekaisaran Tiongkok yang Mengkhianati Dua Dinasti

By Sysilia Tanhati, Senin, 20 Februari 2023 | 13:06 WIB
Dalam sejarah Kekaisaran Tiongkok, Wu Sangui dianggap sebagai pengkhianat yang kontroversial. Bukan hanya satu, jenderal Kekaisaran Tiongkok ini berkhianat pada tiga dinasti. (Wikipedia)

Wu Sangui menyusun strategi untuk membalas dendam

Wu Sangui berjanji untuk setia pada dinasti baru dan menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk bernegosiasi.

Pada saat yang sama, Wu Sangui juga berhubungan dengan penguasa Manchu Dorgon. Ini adalah etnis Manchu akan membantu Wu Sangui mengalahkan Li Zicheng. Mereka juga berjanji untuk membantu pangeran Ming yang tersisa untuk mendirikan kembali Dinasti Ming di Tiongkok selatan. Sementara Manchu akan menduduki Tiongkok utara.

Namun terkadang hanya kekuatan yang setara yang dapat menghasilkan kesepakatan yang relatif adil. Inilah yang tidak disadari oleh Wu Sangui.

Wu Sangui akhirnya menyerah dengan Dinasti Qing dari Manchu

Dilansir dari laman China Fetching, Kaisar Li Zicheng akhirnya mengerahkan pasukan ke Celah Shanhai untuk mengambil alih situs militer yang penting tersebut.

Untuk menahannya, Wu Sangui memimpin sekitar 50.000 tentara untuk bertempur secara intens melawan sekitar 100.000 prajurit Li Zicheng. Sementara penguasa Manchu menolak untuk berpartisipasi dan terus mengamati.

Setelah mereka bertempur sengit untuk waktu yang lama, Ketika pasukan Wu Sangui terus kalah dan mundur. Kemudian, sekitar 80.000 kavaleri Manchu tiba-tiba menyerang Li Zicheng dengan agresif dan menang.

Puluhan ribu tentara tewas dalam pertempuran ini. Li Zicheng terluka parah dan Dinasti Shun mulai menurun drastis setelah perang ini. Kaisar yang baru memimpin dinasti itu pun melarikan diri.

Wu Sangui pun mengalami kerugian besar dan tidak mampu membuat Manchu mengikuti kesepakatan yang dibuat. Setelah itu, Wu Sangui menyerah dengan enggan pada Dinasti Qin yang baru.

Rezim Manchu memanfaatkan kesempatan ini, melewati Tembok Besar, dan memindahkan ibu kota mereka ke Beijing.

“Raja mereka Fulin pindah ke Kota Terlarang dan dinobatkan sebagai Kaisar Shunzhi dari Dinasti Qing,” Xia menambahkan lagi.