Dunia Hewan: Spesies Baru Ikan Lele Bawah Tanah Ditemukan di India

By Ricky Jenihansen, Selasa, 21 Februari 2023 | 07:59 WIB
Spesies baru ikan catfish yang baru ditemukan adalah anggota genus Hoaglanis. (C.P. Arjun)

Nationalgeographic.co.id—Tim ilmuwan internasional melaporkan telah menemukan spesies baru catfish yang sangat aneh dan endemik di India selatan. Di Indonesia, ikan catfish yang mendapatkan namanya karena memiliki kumis, biasa dikenal dengan sebutan ikan lele.

Spesies yang baru ditemukan adalah anggota genus Hoaglanis, genus ikan catfish yang jarang dikumpulkan, kecil, buta, kurang pigmen, dan benar-benar hidup di akuifer -lapisan tanah yang mengandung air.

Horaglanis adalah genus ikan catfish yang luar biasa karena penampilannya yang aneh (buta, tanpa pigmen dan warna merah darah), ukuran kecil (kurang dari 3,5 cm), muncul di habitat unik (akuifer laterit).

Ikan ini sangat langka dan muncul hanya kadang-kadang di lubang galian seperti sumur karena hanya hidup di dalam tanah, sehingga menyebabkan kurangnya spesimen museum.

Secara ilmiah, ikan tersebut dinamakan Hoaglanis populi dan penemuannya telah dilaporkan dalam makalah di jurnal Vertebrate Zoology. Saat ini termasuk empat spesies endemik di negara bagian Kerala di India selatan.

“Akuifer laterit di Kerala menyimpan kumpulan unik ikan stygobitik misterius yang sangat jarang ditemui, hanya ketika mereka muncul ke permukaan selama penggalian dan pembersihan sumur,” kata Ralf Britz dari Senckenberg Natural History Collections dan rekannya.

“Kami fokus pada salah satu anggota yang paling tidak biasa dari kelompok ini, ikan catfish Hoaglanis.”

Horaglanis populi, spesies baru ikan catfish atau ikan lele yang hanya hidup di dalam tanah. (C..P. Arjun)

Menurut Britz, hanya ada sangat sedikit kejadian spesies Hoaglanis yang terdokumentasi. Hal itu karena ikan kecil ini sulit ditangkap dan hanya muncul ke permukaan saat sumur rumah tangga digali atau dibersihkan.

“Masyarakat lokal seringkali satu-satunya yang bisa melihat spesies yang tersembunyi dengan baik. Oleh karena itu, mereka dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan pengetahuan ilmiah kita tentang fauna yang tidak biasa ini," katanya.

“Kami memberi tahu penduduk desa setempat tentang pentingnya spesies ikan bawah tanah dan kbutuhan konservasi mereka dan meminta mereka untuk berbagi informasi, foto, atau video dengan kami ketika mereka menemukan dan/atau mengumpulkan spesies ini.”

Itu memungkinkan mereka menghasilkan kumpulan data dengan total 47 deteksi situs baru dan 65 urutan genetik baru.

“Ini menunjukkan, antara lain, bahwa Hoaglanis adalah endemik di bagian negara bagian Kerala di selatan Celah Palghat, jalur gunung tampaknya juga merupakan penghalang biogeografis untuk dunia bawah tanah,"

Horaglanis populi, spesies baru ini sangat endemik dan hanya terdapat di sistem akuifer laterit di distrik Alappuzha dan Pathanamthitta di Kerala, India selatan.

Hoaglanis populi sangat langka dan hanya dapat ditemukan dilubang bekas galian atau sumur. (C.P. Arjun)

Spesimen dikumpulkan dari sumur gali di kota Malapally, Edanadu, dan Chengannur, dan desa terdekat Thiruvanvandoor.

Horaglanis populi memiliki tubuh berwarna merah darah, empat pasang barbel yang berkembang dengan baik, dan panjangnya kurang dari 3,2 cm.

Ikan itu buta dan tanpa pigmen, dan secara genetik berbeda dari tiga spesies Horoglanis yang diketahui sebelumnya.

Baca Juga: Dunia Hewan: Spesies Baru Katak Lord of the Rings Ditemukan di Ekuador

Baca Juga: Ahli Paleontologi Menemukan Spesies Baru Bebek Purba di Ukraina

Baca Juga: Dunia Hewan: Ilmuwan Menemukan Spesies Baru Ikan Karang Coradion

Baca Juga: Dunia Hewan: Ilmuwan Temukan Spesies Unik Katak Bisu di Tanzania

“Spesies dengan kisaran kecil, seperti Hoaglanis populi, dianggap berisiko tinggi punah, terutama jika mereka hidup di habitat bawah tanah,” kata penulis.

“Ikan di wilayah studi menikmati sedikit atau tidak ada perlindungan di bawah undang-undang lokal atau regional, dan habitatnya berada di bentang alam padat penduduk.”

Pengambilan air tanah dan penambangan lapisan batuan laterit mengancam hewan ini.

“Untuk memastikan kelangsungan hidup lele bawah tanah Kerala yang penuh teka-teki, diperlukan pendekatan perencanaan dan implementasi yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan," katanya.

“Ini juga harus mencakup penduduk lokal, yang dukungannya berperan penting dalam memajukan penelitian kami ke kondisi saat ini.”