Panduan untuk Monyet dan Manusia: Koneksi Sosial Menurun Ketika Lansia

By Ricky Jenihansen, Rabu, 22 Februari 2023 | 15:00 WIB
Jaringan sosial kera yang saling merawat di Cayo Santiago. (Lauren Brent)

Nationalgeographic.co.id—Studi baru, oleh tim internasional yang dipimpin oleh University of Exeter menemukan koneksi dan kohesi sosial menurun dalam populasi lanjut usia. Kesimpulan itu diketahui peneliti setelah mengamati kehidupan sosial primata di 'Pulau Monyet'.

Mereka mengamati monyet rhesus di Cayo Santiago yang dikenal sebagai Pulau Monyet di Puerto Rico. Temuan mereka telah diterbitkan di Philosophical Transactions of the Royal Society B: Biological Sciences.

Penelitian mereka menunjukkan bahwa monyet betina "secara aktif mengurangi" ukuran jejaring sosial mereka dan memprioritaskan koneksi yang ada seiring bertambahnya usia, sesuatu yang juga terlihat pada manusia.

Mereka juga menganalisis bagaimana hal ini memengaruhi keseluruhan kohesi dan hubungan kelompok monyet yang lebih tua.

Sementara populasi monyet yang diamati (yang memiliki tidak lebih dari 20 persen individu "tua") tidak terpengaruh pada tingkat kelompok, simulasi komputer menunjukkan proporsi monyet tua yang lebih tinggi akan mengurangi kohesi dan koneksi.

“Bagi manusia dan monyet, berfokus pada teman dekat dan keluarga di kemudian hari dapat membawa berbagai manfaat,” kata Erin Siracusa, dari Pusat Penelitian Perilaku Hewan di Exeter.

"Studi kami bertujuan untuk mengetahui apa efek langsung dari perubahan terkait usia individu ini terhadap seberapa baik masyarakat terhubung secara keseluruhan."

"Kami memiliki informasi tentang enam kelompok monyet yang dikumpulkan selama delapan tahun, mewakili total 19 jejaring sosial."

Hal pertama yang mereka temukan, katanya, adalah bahwa monyet betina yang lebih tua adalah pemberi pengaruh yang buruk, dengan memiliki lebih sedikit teman.

Betina yang lebih tua kurang mampu menyebarkan pengetahuan dan pengalaman di luar lingkaran sosial langsung mereka.

Para peneliti menguji apakah jaringan monyet dengan lebih banyak betina tua (lebih dari 18 tahun) kurang kohesif dan terhubung.

Dua kera betina saling memeluk di Cayo Santiago. (Lauren Brent)

Dalam populasi monyet yang diamati, mereka tidak menemukan perbedaan antara jaringan yang lebih tua dibandingkan dengan yang memiliki jumlah dewasa muda yang lebih banyak.

Namun, tidak lebih dari 20 persen monyet berusia tua dalam kelompok mana pun yang kami pelajari. Masih mungkin bahwa jaringan yang lebih tua akan terpengaruh.

Jadi para ilmuwan membuat model komputer yang mensimulasikan efek dari proporsi monyet tua yang lebih tinggi, dan menemukan penurunan dalam kekompakan dan keterhubungan jaringan.

"Kami menemukan konsekuensi yang sangat besar untuk struktur jaringan, yang dapat memengaruhi hal-hal berguna seperti transmisi informasi dan kerja sama, dan juga dapat membatasi penyebaran penyakit," kata Profesor Lauren Brent, juga dari University of Exeter.

Baca Juga: Manusia Dianggap Berasal dari Monyet, Mengapa Tidak Semua Berevolusi?

Baca Juga: Otak Monyet Mirip dengan Manusia, Tapi Punya Perbedaan Signifikan

Baca Juga: Dunia Hewan: Beberapa Monyet di Bali Gunakan Batu sebagai Mainan Seks

Baca Juga: Dunia Hewan: Seekor Monyet Diduga Menelepon Polisi dari Kebun Binatang 

"Pada manusia, penuaan populasi menjadi salah satu transformasi sosial paling signifikan di abad ke-21. Temuan kami menunjukkan ini bisa memiliki efek luas pada struktur masyarakat kita dan cara mereka berfungsi."

Dengan populasi manusia global berusia di atas 60 tahun yang diperkirakan akan berlipat ganda pada tahun 2050, temuan tersebut menunjukkan bahwa struktur sosial, kohesi, dan keterhubungan semuanya dapat berubah secara signifikan.

Sementara populasi manusia menua, beberapa populasi hewan rata-rata menjadi lebih muda, juga dengan potensi konsekuensi serius.

Misalnya, gajah jantan yang lebih tua sering menjadi sasaran pemburu trofi karena gadingnya yang besar. Studi dari University of Exeter pada 2021 menemukan bahwa gajah jantan lebih agresif terhadap hal-hal seperti kendaraan wisata ketika jumlah jantan yang lebih tua lebih sedikit.