Busur Dipakai di Eropa 40.000 Tahun Lebih Awal Dari yang Diperkirakan

By Wawan Setiawan, Sabtu, 25 Februari 2023 | 10:00 WIB
Para arkeolog membuat titik kecil ujung panah replika batu, kemudian bereksperimen dengannya dengan menembakkannya ke bangkai kambing menggunakan metode berbeda. (Ludovic Slimak)

Nationalgeographic.co.id - Sebuah gua di Prancis selatan telah mengungkap bukti penggunaan pertama busur dan anak panah di Eropa oleh manusia modern sekitar 54.000 tahun yang lalu. Ini ternyata jauh lebih awal dari yang diketahui sebelumnya.

Hasil penelitian terkait dengan penggunaan busur ini telah diterbitkan pada 22 Februari di jurnal Science Advances bertajuk “Bow-and-arrow, technology of the first modern humans in Europe 54,000 years ago at Mandrin, France.”

Studi ini menunjukkan usia panahan di Eropa lebih dari 40.000 tahun. Sementara penggunaan busur dan anak panah di Afrika telah didokumentasikan hingga sekitar 70.000 tahun yang lalu.

Namun bukti tertua sebelumnya tentang memanah di Eropa adalah penemuan busur dan anak panah yang ada di rawa gambut Eropa Utara, khususnya Stellmoor di Jerman, yang berusia 10.000 hingga 12.000 tahun.

Penelitian baru tersebut berasal dari tempat penampungan batu Mandrin yang menghadap ke lembah tengah Sungai Rhone di Prancis selatan.

Situs Grotte Mandrin, pertama kali digali pada tahun 1990. Ini mencakup lapisan demi lapisan peninggalan arkeologi yang berusia lebih dari 80.000 tahun.

Para peneliti yang melakukan studi terbaru telah mendokumentasikan sebelumnya bahwa Neanderthal dan "sepupu" modern mereka - Homo sapiens - bergantian menghuni gua Mandrin.

Ludovic Slimak memegang nanopoint Neronian yang ditemukan di lapisan Grotte Mandrin E. (Philippe Psaila/Eurekalert!/AFP)

Tingkatan yang dikenal sebagai "Lapisan E" ini dikaitkan dengan keberadaan Homo sapiens sekitar 54.000 tahun yang lalu dan diselingi di antara berbagai lapisan pekerjaan Neanderthal.

Para peneliti melakukan analisis fungsional artefak batu api yang ditemukan di Lapisan E yang dieksekusi lebih halus daripada titik dan bilah di lapisan atas dan bawah.

Titik batu kecil adalah kuncinya karena elemen lain dari teknologi panahan seperti kayu, serat, kulit, resin, dan otot mudah rusak serta jarang diawetkan di situs Paleolitik Eropa.

Baca Juga: Perkakas Batu Tertua di Dunia Berusia 3 Juta Tahun Ditemukan di Kenya