Bumi Berputar pada Porosnya, Dapatkah Kita Melihat Rotasinya?

By Ricky Jenihansen, Kamis, 2 Maret 2023 | 07:00 WIB
Pendulum Foucault berayun di Panthéon di Paris, Prancis pada 4 April 2016. (Chesnot / Contributor via Getty Images)

Nationalgeographic.co.id—Sudah menjadi pengetahuan umum, bahwa Bumi terus berputar pada porosnya, dari arah Barat ke Timur. Tetapi kita tidak dapat melihat Bumi berputar secara waktu nyata karena Bumi berputar sangat lambat.

Jika Bumi tidak berputar, tidak akan ada matahari terbit dan terbenam, dan tidak ada siang dan malam. Kita tidak bisa merasakan gerak rotasi Bumi atau melihat planet berputar saat kita menjalani kehidupan sehari-hari.

Tetapi apakah ada cara untuk memastikan rotasinya dari tanah? Dan mungkinkah melihat planet kita berputar dari suatu tempat di luar angkasa?

Jawabannya tergantung pada kerangka waktu dan perspektif Anda.

Bumi berputar terlalu lambat sehingga rotasinya tidak terlihat dari mana pun dalam waktu nyata. Dengan pengecualian video selang waktu, seperti yang dibuat oleh Badan Antariksa Amerika Serikat NASA menggunakan cuplikan dari kamera di Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Tidak mungkin untuk melihat Bumi bergerak karena hanya membuat satu revolusi setiap 24 jam. Itu sangat lambat, terlalu lambat untuk dideteksi oleh mata kita.

Namun, masih ada cara untuk membuktikan bahwa planet kita berputar tanpa harus meninggalkan Bumi, yaitu dengan mengamati posisi benda langit, misalnya.

"Cara termudah untuk mengamati rotasi Bumi adalah dengan mengamati gerakan nyata benda langit," kata Stephen Merkowitz, seorang ilmuwan dan manajer proyek di Pusat Penerbangan Antariksa Goddard NASA di Maryland, kepada Live Science.

Kita bisa (shunli zhao via Getty Images)

"Gerakan ini paling terlihat saat benda dekat dengan cakrawala di mana Anda memiliki bagian Bumi yang terlihat sebagai referensi."

Merkowitz mengatakan salah satu cara termudah untuk "melihat" Bumi bergerak adalah dengan melihat matahari terbenam. Posisi benda langit (matahari) berubah terhadap titik referensi tetap (cakrawala).

Saat Anda melihat matahari terbenam, lokasi Anda di Bumi secara bertahap berotasi menjauhi matahari, itulah sebabnya matahari tampak tenggelam ke cakrawala.

Cara lain untuk melihat efek ini adalah dengan mengamati bulan dan bintang di malam hari, selama cakrawala menjadi titik referensi, karena tidak bergerak. Benda-benda yang bersinar jauh di atas akan tampak bergerak karena Bumi berotasi.

Rotasi planet kita juga dapat diamati dengan pendulum Foucault. Menurut Smithsonian Institution, fisikawan Jean Foucault memamerkan percobaan tersebut di Pameran Dunia di Paris pada tahun 1851, dan merupakan percobaan formal pertama yang membuktikan bahwa planet kita berotasi.

Pendulum yang berdiri bebas biasanya terus berayun ke arah yang sama. Hanya dorongan atau tarikan ke arah lain yang dapat mengubahnya.

Bumi terus berputar pada porosnya, dari arah Barat ke Timur. (Public Domain)

Foucualt menyadari bahwa pendulumnya akan berubah sudut secara bertahap saat berayun, karena Bumi berotasi di bawah pendulum. Namun, rotasi bumi sangat lambat, dibutuhkan sekitar 15 menit untuk perubahan ayunan pendulum menjadi terlihat.

Cara lainnya adalah melihat Bulan dan pasang surut. Bumi berputar karena terbentuk dari gumpalan debu dan gas, yang sudah berputar dan ditarik bersama oleh gravitasi, jelas Merkowitz.

Setelah mereka bertambah (terakumulasi) ke planet kita, mereka tidak pernah berhenti bergerak. Tidak ada gesekan untuk memperlambat gerakan di ruang hampa.

Baca Juga: Gempa Bumi yang Paling Dalam Bisa Mengungkap Rahasia Mantel Bumi

Baca Juga: Mengapa Belahan Bumi Terlihat Sama Terang Dilihat dari Luar Angkasa?

Baca Juga: Sebelum Pemanasan Global, Bumi Mendingin atau Memanas? Masih Misteri

Baca Juga: Rahasia Baru Planet Bumi: Bagaimana Sebenarnya Gunung Berapi Bekerja? 

Pasang surut menunjukkan lebih banyak bukti bahwa Bumi berputar. Pasang tinggi terjadi ketika bulan mengorbit paling dekat dengan Bumi di lokasi tertentu.

Saat Bumi berputar, ia membawa lokasi itu ke titik terdekat di orbit bulan. Menjadi lebih dekat ke bulan berarti lebih dekat dengan gravitasinya. Gravitasi bulan menarik lautan dan untuk sementara membuatnya menonjol keluar, menuju bulan, menciptakan air pasang.

Tapi itu sekilas. Saat Bumi berputar, permukaan air tenggelam hingga mencapai jarak terjauh dari bulan yang mengorbit, atau air surut. Siklus ini terus berulang.

"Perubahan pasang surut per jam sebagian besar disebabkan oleh rotasi bumi," kata Merkowitz. "Perubahan harian waktu air pasang di lokasi tertentu disebabkan oleh orbit bulan."

Jadi mungkin kita tidak bisa benar-benar melihat Bumi berotasi, tapi kita bisa melihat beberapa efek rotasinya. Menyaksikan pasang naik atau matahari terbenam juga merupakan cara mudah untuk menyaksikan fenomena kosmik.