Baca Juga: Puyi, Satu-satunya Kaisar Tiongkok yang Naik Takhta Tiga Kali
Baca Juga: Kisah Kelam: Sekeluarga Dieksekusi Kaisar Wanita Pertama Tiongkok
Daerah Otonomi Guangxi Zhuang mengumumkan pengusiran terhadap semua yang telah memakan daging manusia. Namun demikian, ungkap Donald, "peraturan ditarik dengan cepat karena takut bahwa dokumen tersebut akan disebarluaskan ke Hong Kong dan mengungkapkan episode kanibalisme ini kepada dunia."
Donald dibuat terkejut oleh salah seorang pelaku sejarah yang terduga kanibalis. Seorang pagawai berusia renta itu dengan bangga mengatakan kepada Donald: "Di Wuxuan... kami makan lebih banyak orang daripada tempat lain di seluruh Tiongkok."
Kisah ini juga diungkap oleh John Gittings dalam catatan pendeknya berjudul The truth behind the fiction, terbit pada 1994. "Sejarah Tiongkok telah mencatat banyak contoh 'kanibalisme balas dendam'—meskipun tidak diragukan lagi beberapa di antaranya bersumber dari karya sastra—selama lebih dari dua ribu tahun," ungkap Gittings. Orang-orang bisa melampiaskan kemarahan dan kemenangan mereka terhadap yang kalah dengan mutilasi, ungkapnya.
"Cerita pendek ini mengajak kita untuk merenungkan kedalaman kodrat manusia dalam kondisi ekstrem," pungkas Gittings, "Siapa yang mengatakan bahwa dengan cara yang berbeda dan di tempat yang berbeda, hal itu tidak dapat terjadi lagi?"