Xuanzong, dari Pangeran Pemalu Jadi Kaisar tiongkok yang Disegani

By Sysilia Tanhati, Jumat, 3 Maret 2023 | 08:00 WIB
Semasa hidupnya, Xuanzong bagaikan memiliki dua kepribadian yang bertolak belakang. Dari pangeran pemalu, ia menjadi kaisar Tiongkok yang disegani. (Richard M. Barnhart)

Kaisar akan mewawancarai setiap gubernur provinsi sebelum mereka menjabat. Gubernur yang tidak memenuhi syarat akan segera diturunkan.

Selain itu, dia sangat menghormati para menterinya yang cerdas. Para menteri diperlakukan dengan hormat selama mereka berperilaku baik dan berkontribusi. Tetap saja, bagi orang yang melanggar hukum, Xuanzong akan menghukum mereka tanpa ampun. Tidak peduli betapa dia menyukai mereka sebelumnya.

Sang kaisar juga memulihkan sebagian besar tanah Dinasti Tang yang hilang. Ia pun berhasil membawa warga sipil hidup damai dan makmur.

Kaisar membatalkan banyak kebijakan destruktif terhadap Buddhisme yang diterapkan oleh keponakannya, Kaisar Wuzong. Ia yang memulihkan Buddhisme dan memastikan kebijakan kebebasan beragama di bawah pemerintahannya.

Kaisar yang baik hati

Karena ibunya adalah seorang pembantu sebelumnya, Xuanzong selalu baik kepada semua pelayan di istananya. Ia bisa mengingat nama dan pekerjaan mereka serta memastikan semua pekerja dirawat dan dibayar dengan baik.

Di sisi lain, sang kaisar terkenal sangat disiplin diri dan keras terhadap keturunan dan selirnya. Suatu kali, dia menerima penyanyi yang menakjubkan sebagai hadiah upeti dan membawanya sebagai selir.

Namun setelah menyadari bahwa ia terlalu tertarik pada kecantikan dan bakatnya, Xuanzong mengeksekusinya. Ia tidak ingin mengulangi kisah sedih Kaisar Li Longji dan selir kesayangannya Yang Yuhuan.

Kaisar Xuanzong juga merupakan seorang penyair dan ahli kaligrafi yang baik. Ia meninggalkan banyak mahakarya.

Ahli waris tidak kompeten yang membawa dinasti ke jurang kehancuran

Kaisar Xuanzong selalu menyukai putra keempatnya dan ingin mencalonkannya sebagai ahli waris. Namun, putra pertamanya harus menjadi putra mahkota sesuai aturan.

Oleh karena itu, Xuanzong tidak pernah mengambil keputusan sehingga memberi banyak orang waktu dan kesempatan untuk memilih pihak.