Xuanzong, dari Pangeran Pemalu Jadi Kaisar tiongkok yang Disegani

By Sysilia Tanhati, Jumat, 3 Maret 2023 | 08:00 WIB
Semasa hidupnya, Xuanzong bagaikan memiliki dua kepribadian yang bertolak belakang. Dari pangeran pemalu, ia menjadi kaisar Tiongkok yang disegani. (Richard M. Barnhart)

Baca Juga: Shunzhi, Kaisar Tiongkok dari Dinasti Qing yang Hilang Misterius

Baca Juga: Kehidupan Tragis Puyi, Kaisar Tiongkok Terakhir Sebagai Tawanan Soviet

Baca Juga: Alasan Kaisar Tiongkok Qin Shi Huang Mengubur Hidup-Hidup Cendekiawan

Baca Juga: Kubilai Khan, Kaisar Tiongkok Pertama yang Berasal dari Suku Nomaden

Setelah Xuanzong meninggal, pendukung putra pertamanya mengalahkan yang keempat. Sayangnya, putra dan cucu pertamanya, dua kaisar setelah Xuanzong, adalah kaisar yang tidak bertanggung jawab dan tidak kompeten. Mereka hanya menghabiskan waktu menikmati hidup dan tidak memiliki kemampuan politik.

Pemerintahan kedua kaisar ini (859-888) secara dramatis menurunkan era kejayaan Dinasti Tang. Mereka menciptakan masalah yang parah. Bahkan sepeninggal Kaisar Xuanzong, kelompok kasim yang kuat memanipulasi pemerintah pusat. Panglima perang yang kuat yang terus menduduki lebih banyak tanah di daerah perbatasan.

Ketika Kaisar Li Ye naik takhta, usaha dan ambisinya tidak dapat membuat perubahan yang signifikan.

Pemerintahan Kaisar Xuanzong dianggap sebagai era keemasan Dinasti Tang. Sayangnya, Kekaisaran Tiongkok di tangan putra pertama dan cucunya justru mengalami penurunan. Kerja keras Xuanzong dinodai oleh kebodohan penerusnya yang perlahan menuntun Dinasti Tang ke kehancuran.

Meski begitu, Kaisar Xuanzong terus dikenang sebagai pangeran pemalu yang menjadi Kaisar Tiongkok yang hebat.