Setelah mengetahui dia tidak bisa mengundurkan diri sebagai kaisar, Kaisar Jiajing semakin sering berdebat dengan pejabat-pejabatnya yang cerdas. Lambat laun, Kaisar Jiajing menemukan lebih banyak sekutu yang mendukungnya, meskipun beberapa hanya oportunis penjilat.
Banyak menteri yang menentang idenya diturunkan pangkatnya dan dikeluarkan dari pemerintah pusat. Kaisar Jiajing akhirnya memenangkan diskusi jangka panjang berskala besar ini tiga tahun kemudian.
Perselisihan ini tidak hanya tentang etiket dan gelar tetapi juga mewakili siapa yang dapat membuat aturan di Dinasti Ming. Pilihannya adalah para menteri yang brilian dan dewasa atau kaisar remaja yang baru naik takhta. Kaisar Jiajing akhirnya mencapai otoritas terpusat mutlak atas pemerintah dan menjadi politisi yang hebat.
Pemimpin kekaisaran yang luar biasa
Kaisar Jiajing tidak puas dengan beberapa perilaku kaisar sepupunya yang suka bercanda, terutama kedekatannya dengan para kasim. Jadi, setelah mendapatkan takhta, dia mengeksekusi kasim terdekat Kaisar Zhengde. Sang kaisar bahkan membuang kasim yang tersisa dari kekuasaan politik.
Di bawah masa pemerintahan Kaisar Jiajing, mantan kasim yang kuat dan berpengaruh hanya bisa melakukan pekerjaan kasar. Ia berperilaku sebagai pelayan yang lebih rendah.
Kemudian Kaisar Jiajing menyempurnakan sistem kabinet dan mereformasi etiket upacara.
Seperti kaisar baik lainnya dalam sejarah Tiongkok, dia menurunkan pajak, mendorong pertanian dan perdagangan. Ia memastikan kekaisarannya maju dan Makmur.
Dalam 20 tahun pertama masa pemerintahannya, tidak diragukan lagi bahwa Jiajing adalah kaisar yang cerdas dan rajin. Ia berupaya untuk membuat rakyatnya hidup lebih baik.
Awal masalah dimulai ketika kaisar mendalami Taoisme
Sepuluh tahun pertama setelah Kaisar Jiajing menikah, dia tidak memiliki bayi. Seorang penganut Tao kemudian menyembuhkannya menggunakan pengobatan Taoisme. Setelah itu, Kaisar Jiajing memiliki banyak anak. Ia pun makin bersemangat untuk berlatih alkimia.