Alih-alih instruksi langsung, dia selalu menuliskan keputusannya pada surat menggunakan teka-teki kata dan mengirimkannya ke pejabat penting. Hanya orang-orang cerdas yang dapat memecahkan teka-tekinya dan mendapatkan kepercayaan serta promosinya.
Baca Juga: Romawi Beri Pajak Air Kencing, Lahirlah Toilet Umum Berbayar
Baca Juga: Qianlong, Kaisar Tiongkok Paling Beruntung, Tetapi Membawa Kemiskinan
Baca Juga: Chongzen, Kaisar Tiongkok Pilih Akhiri Nyawa Sendiri dengan Sadis
Kaisar Jiajing juga suka berkonsultasi dengan dewa. Untuk itu, Kaisar memiliki seorang penganut Tao yang membantunya berkomunikasi dengan makhluk abadi.
Biasanya, Kaisar Jiajing akan menuliskan pertanyaannya, menyegelnya, dan menyerahkan amplop itu kepada pendeta Tao kepercayaannya. Pendeta itu kemudian akan mengirimkan pertanyaan tersebut kepada makhluk abadi dengan cara membakarnya. Tak lama kemudian, para dewa akan datang dan membimbing dua orang untuk menulis jawabannya di meja pasir yang unik.
Kaisar Jiajing melakukan ini selama beberapa dekade dan percaya semua yang disarankan oleh makhluk abadi.
Kaisar terus mempraktikkan Taoisme dan mengejar keabadian hingga meninggal di usia 60-an.
Kaisar Jiajing adalah kaisar kontroversial dan menyimpang dalam sejarah Tiongkok.
Banyak orang mengkritiknya karena hasratnya yang ekstrem untuk mempraktikkan Taoisme dan alkimia. Sementara dia hampir tidak bekerja dengan rajin sebagai seorang kaisar.
Di bawah pemerintahan Kaisar Jiajing, beberapa menteri sipil yang cerdas mengelola kekaisaran dengan baik. Sementara para jenderal yang luar biasa berhasil melenyapkan penjajah dari perbatasan utara dan tenggara.
Sebagai kaisar atau pribadi, dia luar biasa, eksentrik, dan seorang politisi yang hebat. Ia menjadi satu-satunya kaisar Tiongkok yang hampir tewas di tangan harem akibat kegilaannya pada ramuan keabadian.