Permukiman Romawi Kuno dengan 'Menara Merpati' Ditemukan di Mesir

By Ricky Jenihansen, Rabu, 8 Maret 2023 | 11:00 WIB
Bagian dari daerah pemukiman Romawi yang ditemukan para arkeolog di Luxor. (Courtesy of the Egyptian Ministry of Tourism and Antiquities)

Nationalgeographic.co.id—Tim Arkeolog dari Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir telah menemukan daerah permukiman Romawi di Luxor. Permukiman tersebut berasal dari masa Kekaisaran Romawi saat memerintah Mesir.

Mereka menemukan sejumlah bangunan tempat tinggal, bersama dengan bengkel dan menara merpati (tempat merpati dapat dipelihara untuk dimakan), menurut pernyataan kementerian.

Mereka mencatat bahwa ini adalah "kota permukiman Romawi lengkap pertama" dari era Kekaisaran Romawi yang ditemukan di Luxor timur, Mesir.

Berbagai artefak juga ditemukan, termasuk tembikar, lonceng, alat penggiling (sering digunakan untuk menyiapkan makanan), dan koin Romawi yang terbuat dari tembaga dan perunggu.

Area permukiman Romawi dekat dengan Kuil Luxor, sebuah pusat keagamaan besar yang dibangun pada masa pemerintahan beberapa firaun sebelum Kekaisaran Romawi, termasuk Amenhotep III, Ramses II, dan Tutankhamun.

Beberapa artefak, termasuk tembikar, lonceng, dan koin Romawi ditemukan selama penggalian di area pemukiman. (Courtesy of the Egyptian Ministry of Tourism and Antiquities)

Tetapi daerah permukiman Romawi tersebut berasal jauh kemudian, selama abad kedua dan ketiga Masehi. Di masa itu, Mesir adalah provinsi Romawi dan kaisar Romawi kadang-kadang digambarkan sebagai firaun.

Luxor saat ini adalah sebuah kota modern yang terletak di kedua tepi timur dan barat Sungai Nil di Mesir bagian utara.

Kota tersebut dibangun di bekas lokasi Thebes, ibu kota Mesir kuno yang terkenal. Raja-raja Firaun memerintah di sini, menciptakan peradaban yang belum pernah dilihat dunia sebelumnya.

Tim menemukan bahwa ketika bangsa Romawi mengambil alih Luxor, mereka mulai memelihara merpati dengan mendirikan menara merpati berisi pot yang dapat digunakan merpati sebagai sarang, kata pernyataan itu.

Merpati di sana adalah keturunan merpati karang (Columba livia), yang berkembang biak di tebing pantai yang berbatu, tapi menara bisa meniru kondisi tebing, membuat burung betah.

Daerah pemukiman Romawi berasal dari abad kedua hingga ketiga Masehi. (Courtesy of the Egyptian Ministry of Tourism and Antiquities)

Susanna McFadden, seorang profesor sejarah seni di University of Hong Kong yang berspesialisasi dalam seni Yunani-Romawi, menyebut penemuan itu sebagai "berita menarik".

Ia mengatakan sangat ingin tahu bagaimana tim menentukan bahwa sisa-sisa itu berasal dari abad kedua dan ketiga Masehi.

Dia juga bertanya-tanya apakah mungkin ada hubungan antara permukiman Romawi ini dan kamp militer yang aktif di daerah tersebut pada masa pemerintahan kaisar Romawi Diokletianus (memerintah sekitar tahun 284 hingga 305).

"Masuk akal bahwa area perumahan yang melayani kamp akan tumbuh di luar tembok," kata McFadden kepada Live Science.

Baca Juga: Nephthys, Dewi Ratapan Mesir Kuno yang Dikaitkan dengan Kematian

Baca Juga: Singkap Papirus Berisi Mantra Pelet Cinta Warisan Leluhur Mesir

Baca Juga: Bastet, Dewi Kucing Disembah sebagai Hewan Suci di Mesir Kuno

Baca Juga: Telah Berubah, Seperti Apa Piramida Mesir Kuno Saat Pertama Dibangun? 

Ilmuwan lain mencatat bahwa daerah permukiman Romawi ini bukanlah penemuan yang sama sekali baru. Area permukiman di Luxor telah "dikenal sejak lama," Jacek Kościuk, profesor emeritus di Wroclaw University of Science and Technology di Polandia, mengatakan kepada Live Science.

Kościuk berpartisipasi dalam penggalian peninggalan permukiman Romawi di Luxor yang dilakukan oleh tim Mesir-Jerman pada awal 1980-an.

Dia mengirim dua makalah yang diterbitkan pada tahun 2011 di jurnal Bulletin de la Société d'Archéologie Copte.

Ia mencatat bahwa sementara tim tahun 1980-an mampu untuk mensurvei hanya sebagian kecil dari permukiman, mereka menemukan sisa-sisa rumah dan pemandian Romawi.

Sementara keberadaan daerah permukiman Romawi sudah diketahui, penggalian baru-baru ini menemukan sebagian besar darinya, yang mungkin memberi petunjuk baru tentang seperti apa Luxor di zaman Romawi.

Temuan baru ini memiliki "potensi untuk menjelaskan beberapa pertanyaan penelitian kritis tentang (Luxor) era Romawi, jika analisis dilakukan dengan hati-hati," kata McFadden.