Beberapa tahun setelah penobatan Zhenzong, ibu suri dan kaisar Dinasti Liao memimpin 200.000 tentara untuk menyerang Song.
Beberapa pejabat Song menyarankan agar Zhenzong pergi ke kota lain yang lebih aman di selatan. Namun perdana menteri, Kou Zhun, mengancam bahwa setiap orang yang ingin menyerah harus dieksekusi. Kou juga menyarankan agar kaisar menjadi panglima tertinggi dan turun ke medan perang. Menurutnya, kehadiran kaisar dapat menyemangati tentara Song dan melindungi kekaisaran.
Meski gemar bermain perang-perangan di masa kecilnya, kaisar tidak ingin terlibat dalam perang nyata yang penuh darah dan mayat. Kemudian Kou Zhun terus mengancam dan mendorongnya, hingga akhirnya Kaisar Zhenzong setuju untuk bergabung dalam perang.
Kaisar pun mencalonkan putra mahkotanya untuk memerintah kekaisaran saat ia di medan perang.
Di medan perang, Zhenzong memberikan beberapa pidato yang menginspirasi para prajuritnya. Seperti yang diharapkan, tentara Song sangat terdorong dan bertempur lebih berani.
Pada saat yang sama, Kou Zhun, seorang politisi jenius dan militeris, memimpin pasukan dengan sangat baik. Dinasti Song pun terus menang melawan Dinasti Liao.
Perjanjian Chanyuan yang dikritik dalam sejarah Tiongkok
Kemudian, Liao mengirim beberapa utusan, mencoba untuk mencapai perdamaian. Kaisar Zhenzong dari Song senang dan langsung menyetujuinya.
Setelah negosiasi, Song dan Liao menandatangani Perjanjian Chanyuan. Perjanjian itu mencakup Liao yang menghormati Song sebagai kakak. Liao mendirikan pasar perdagangan di perbatasan dan Song memberikan upeti tahunan kepada Liao.
Perilaku ini sering dikritik dalam sejarah Tiongkok karena lemah dan menggunakan uang sebagai imbalan perdamaian. Terlebih lagi, Song menandatangai perjanjian saat dalam kondisi menang. Di masa lalu, kerajaan yang menang atau lebih kuat membuat musuh patuh dan membayar upeti atau berperang.
Di sisi lain, beberapa orang mendukung dan memuji perilaku ini karena membuat orang hidup damai dan menciptakan komunikasi positif di antara rezim yang berbeda.
Selain itu, upeti Song kepada Liao setiap tahun jauh lebih sedikit daripada yang dikeluarkan jika terus berperang. Song juga mendapatkan lebih banyak pemasukan dari pasar perdagangan di perbatasan.