Kisah Looty, Anjing Ratu Victoria Hasil Jarahan dari Kaisar Tiongkok

By Utomo Priyambodo, Minggu, 12 Maret 2023 | 09:00 WIB
Looty, anjing peking yang berpindah tangan dari Kaisar Tiongkok ke Ratu Inggris. (Mike Davidson/Positive Image/Royal Collection/Public Domain)

Nationalgeographic.co.id—Kalau bukan satu-satunya, tentu tidak banyak hewan peliharaan yang bernasib seperti Looty. Anjing peking ini pernah dipelihara oleh dua kerajaan yang berbeda, yakni Kekaisaran Tiongkok dan Kerajaan Inggris.

Awalnya, anjing peking ini hidup dan dipelihara di rumah tangga kaisar Tiongkok. Lalu anjing ini dijarah oleh Inggris selama penjarahan Istana Musim Panas Lama di Beijing.

Anjing kecil ini kemudian dikirim dari Beijing ke Inggris sebagai hadiah untuk Ratu Victoria. Sang ratu kemudian menamai anjing ini sebagai Looty.

Saat Looty tiba di rumah Ratu Victoria, dia sangat penasaran. Meskipun sejarahnya sedikit suram, para sejarawan percaya bahwa anjing peking pertama kali dibiakkan menyerupai singa kecil mungkin sejak 2.000 tahun lalu.

Anjing peking ini adalah jenis anjing mainan atau peliharaan. Hewan ini disediakan khusus untuk anggota rumah tangga kekaisaran. Anjing peking yang kecil bahkan bisa bersembunyi di balik lengan jubah kaisar.

Menurut legenda, anjing peking berasal dari romansa antara singa dan monyet marmoset yang jatuh cinta meskipun ukurannya sangat berbeda. Dikaitkan dengan kisah-kisah tentang asal-usul keramat ini, beberapa mengeklaim bahwa pelayan istana Tiongkok harus membungkuk ketika mereka melewati anjing peking.

Baca Juga: Asal-usul Anjing Peking, Anjing Aristrokat Kesayangan Kaisar Tiongkok

Baca Juga: Kangxi, Kaisar Tiongkok Luar Biasa yang Paling Lama Berdaulat

Baca Juga: Jatuh Bangun Kekaisaran Tiongkok, Ternyata Dipengaruhi Curah Hujan

Kisah Looty terjalin dengan situasi politik antara Kerajaan Inggris dan Kekaisaran Tiongkok selama Perang Candu Kedua. Ini terjadi ketika pasukan Anglo-Prancis kembali menekan Tiongkok agar membuka perbatasannya untuk perdagangan Barat dan memastikan kendali atas perdagangan opium yang menguntungkan.

Setelah Dinasti Qing Tiongkok menangkap dan menyiksa delegasi Anglo-Prancis, Inggris membalas ketika James Bruce, Earl of Elgin, memerintahkan penghancuran dan penjarahan Istana Musim Panas Lama.

Selama penghancuran istana itu, yang dikenang oleh orang-orang Tionghoa sebagai penghinaan terakhir, lima anjing peking ditemukan. Salah satunya diambil oleh Kapten Inggris bernama John Hart Dunne, yang kemudian menulis surat berikut kepada Ratu Victoria: