Racun Favorit Kaisar Tiongkok dan Penguasa untuk Menyingkirkan Musuh

By Sysilia Tanhati, Selasa, 14 Maret 2023 | 10:00 WIB
Sejak zaman kuno, racun digunakan untuk menyingkirkan musuh secara diam-diam. Bahkan kaisar Tiongkok dan penguasa memiliki racun favorit yang ampuh. (Major National Historical and Cultural Site in China)

Baca Juga: Kegagalan Kaisar Tiongkok Zhaozong untuk Menyelamatkan Dinasti Tang

Baca Juga: Raja Si Zhu dari Dinasti Xia, Penemu Baju Besi di Kekaisaran Tiongkok

Baca Juga: Kisah Looty, Anjing Ratu Victoria Hasil Jarahan dari Kaisar Tiongkok 

Terkejut dengan kekejaman ibunya dan berduka atas kematian saudara laki-lakinya, Liu Ying menolak untuk terlibat dalam masalah pemerintahan lagi. Ia meninggal hanya beberapa tahun kemudian.

Kutukan serigala yang mematikan

Aconite atau kutukan serigala adalah tanaman berdaun tinggi dengan bunga berkerudung biru atau biru-ungu. Tanaman ini mengandung racun yang sering digunakan untuk melapisi anak panah untuk berburu atau berperang

Dalam novel abad ke-14 Romance of the Three Kingdoms, Jenderal Guan Yu terkena panah di lengan kanan. Rupanya, panah tersebut dicelupkan ke dalam racun kutukan serigala.

Hua Tuo, tabib Guan Yu, khawatir racun akan menembus ke dalam tulang. Hua memutuskan untuk mengikis tulang dengan pisau untuk mengeluarkan racun secara langsung. Operasi dilakukan saat Guan Yu dalam keadaan sadar penuh. Sang jenderal duduk di meja perjamuan dengan tamunya dan minum serta mengobrol dengan tenang seperti biasanya. Ini menunjukkan keberanian, kekuatan, dan kepahlawanannya.

Zhang Zhongjing, seorang farmakolog dari Dinasti Jin Timur, menuliskan penangkalnya dalam Handbook of Prescriptions for Emergencies. Seseorang harus minum air garam dan jus kacang langsung setelah memakan hewan buruan yang dibunuh dengan panah beracun. Untuk manusia yang keracunan, tabib dinasti Tang Sun Simiao menyarankan untuk meminum penawar racun botan (peony) tanah dengan minuman keras atau air beras.

Sejak zaman kuno, ramuan beracun menjadi cara ampun untuk menyingkirkan musuh dengan diam-diam. Bahkan kaisar Tiongkok dan para penguasa pun menggunakan cara ini.