Simalakama Kekaisaran Ottoman Menjinakkan Vlad Dracula 'Sang Penyula'

By Ricky Jenihansen, Rabu, 15 Maret 2023 | 17:00 WIB
Vlad Dracula, Penguasa Wallachia yang menginspirasi karakteri fiksi dracula. (Public Domain)

Sementara adik Vlad bersahabat dengan anak Sultan Murad II, Mehmed II (kemudian dikenal dengan nama Al-Fatih atau "Sang Penakluk"), Vlad justru nanti akan menjadi pembenci. Mereka juga yang kemudian berperan dalam penaklukan konstatinopel nantinya.

Vlad dan adiknya didik oleh Sultan Murad II, tapi kemudian menjadi pembenci Kekaisaran Ottoman. (Public domain)

Hal itulah yang diduga kuat menjadi dasar Vlad begitu benci dengan Ottoman. Sementara Ottoman, bagaimanapun sangat membutuh Vlad meski sangat sulit diatur dan terus membangkang.

"Mereka (Vlad dan Radu) diperlakukan dengan cukup baik menurut standar saat ini," kata Elizabeth Miller kepada Live Science. Miller adalah seorang sejarawan penelitian dan profesor emeritus di Memorial University of Newfoundland di Kanada.

"Tetap saja, Vlad kesal, sedangkan saudaranya menyetujui dan pergi ke pihak Utsmani. Tapi Vlad memusuhi, dan saya pikir itu adalah salah satu faktor motivasinya untuk melawan Utsmani, membalas dendam dengan mereka karena telah menahannya."

Baca Juga: Lima Fakta Penting yang Kerap Terlewat tentang Kekaisaran Ottoman

Baca Juga: Cerita Gigi Hitam Elizabeth I & Persekutuan dengan Kekaisaran Ottoman

Baca Juga: Perang Siprus, Ketika Kekaisaran Ottoman Memerdekakan Jajahan Venesia

Baca Juga: Enderun Mektebi: Sekolah Istana Tersohor Sepanjang Kekaisaran Ottoman 

Saat jatuh dari kekuasaannya, Vlad mendapatkan dukungan dari gubernur-gubernur Ottoman untuk mengambil kembali takhtanya. Tentu Sultan mendukung Vlad agar Wallachia kembali menjadi wilayah kekuasaan Ottoman.

Pada Juli 1456, ketika pasukan Utsmaniyah dan Hungaria terkunci dalam pertempuran, Vlad memimpin pasukan kecil bangsawan yang diasingkan.

Tentara bayaran Hungaria dan Rumania melawan musuh lamanya Vladislav II di Târgoviște, menurut McNally dan Florescu dalam "Dracula, Prince of Many Face " (Little, Brown and Company, 1990).

"Dia puas membunuh musuh bebuyutannya dan pembunuh ayahnya dalam pertarungan jarak dekat," tulis mereka.

Vlad, yang telah memantapkan posisi anti-Ottomannya, dinyatakan sebagai pemimpin atau voivode Wallachia pada tahun 1456.

Tapi setelah berhasil kembali berkuasa, salah satu perintah bisnis pertamanya dalam peran barunya adalah berhenti membayar upeti tahunan kepada sultan Ottoman, tindakan mengakhiri perdamaian antara Wallachia dan Ottoman.