Upaya Tanpa Hasil Kaisar Tiongkok Jiaqing Memberantas Korupsi

By Sysilia Tanhati, Jumat, 17 Maret 2023 | 09:00 WIB
Selama masa pemerintahannya, Kaisar Jiaqing berupaya menumpas korupsi dan mengatasi kebobrokan. Namun semua upayanya tanpa hasil yang berarti. (Palace Museum, Beijing)

Ia bekerja keras sejak hari dia naik takhta hingga hari dia meninggalkan dunia. Berbeda dengan pendahulunya, ia hampir tidak mengadakan acara atau tur mewah mengelilingi negeri.

Selain itu, banyak dokumen yang mencatat perilaku dan kata-katanya yang peduli kepada pejabat dan warga sipil, terutama para tetua.

Perjuangan Kaisar Jiaqing melawan korupsi

Korupsi sudah menjadi masalah di mana-mana sejak ribuan tahun yang lalu, termasuk di Kekaisaran Tiongkok.

Kaisar Jiaqing adalah salah satu pemimpin dalam sejarah Tiongkok yang berjuang melawan korupsi selama masa pemerintahannya. Segera setelah ayahnya meninggal, dia melenyapkan perdana menteri terkuat Heshen.

Heshen adalah seorang pengusaha dan kapitalis sukses yang membangun seluruh kerajaan keuangan. Pejabat tamak itu memiliki toko-toko yang tak terhitung jumlahnya di seluruh negeri dan perdagangan internasional skala besar yang menguntungkan.

Sebagai pejabat, Heshen adalah pejabat kesayangan Kaisar Qianlong karena keahliannya dalam menghasilkan uang untuk kekaisaran. Berkat dia, Kaisar Qianlong selalu punya cukup uang untuk menjalani kehidupan mewahnya di tahun-tahun terakhirnya.

Di sisi lain, Heshen juga melakukan banyak kegiatan ilegal dan dianggap sebagai pejabat yang korup dan berkhianat.

Sebagai orang terkaya di abad ke-18, Heshen memiliki properti yang setara dengan 15 tahun pemasukan Dinasti Qing. Tapi kejatuhan Heshen tidak mengakhiri korupsi di pemerintahan.

Dalam beberapa dekade berikutnya, Kaisar Jiaqing dengan rajin menangani korupsi, Ia bak memadamkan api yang merusak istana. Namun, kepribadiannya yang baik hati dan sistem administrasi ayahnya telah menimbulkan beberapa kendala.

Akibatnya, dia tidak pernah menyelesaikan korupsi secara mendasar seperti yang dilakukan kakeknya Kaisar Yongzheng sebelumnya.

“Bahkan, korupsi malah meningkat akibat praktik penjualan jabatan tinggi sebagai alat untuk mengumpulkan lebih banyak pendapatan,” kata Lotha.