Mihrimah Sultan: Rela Menggunakan Uang Pribadi Untuk Kemajuan Ottoman

By Tri Wahyu Prasetyo, Jumat, 17 Maret 2023 | 15:00 WIB
Mihrimah Sultan merupakan satu-satunya anak perempuan yang sangat disayang Sultan Süleyman. (dailysabah)

Nationalgeographic.co.id—Mihrimah adalah putri kesayangan Sultan Süleyman dari Hürrem Sultan sang istri tercinta dan satu-satunya anak perempuan dari kelima putranya. Ia memiliki pengaruh besar di dalam politik dan keuangan Kekaisaran Ottoman pada masa pemerintahan ayahnya.

Ia sebenarnya memiliki seorang saudara perempuan bernama Tasasız Raziye Sultan, namun telah meninggal dunia pada usia dini. Mihrimah atau terkadang dieja "Mihrümah" memiliki arti "matahari dan bulan" dalam bahasa Farsi.

Peninggalan surat-surat yang ditulis oleh Mihrimah Sultan menunjukan bahwa ia adalah orang yang terdidik dengan baik dan disiplin. Ia cerdas, pandai berbicara, dan banyak membaca.

Seperti putri Kekaisaran pada umumnya, ketika telah mencapai usia pernikahan, segera ia akan dinikahkan dengan seseorang yang layak dan memiliki masa depan cerah.

Rüstem Pasha, ialah pria yang dipilih untuk menjadi suami Mihrimah. Rüstem Pasha merupakan salah satu tokoh terkaya dalam sejarah Kekaisaran Ottoman. Pernikahan megah berlangsung pada tahun 1539 dan mereka dikaruniai seorang anak laki-laki dan perempuan.

Sebuah buku kolosal dipajang di Istana Topkapi, di dalamnya berisi catatan seluruh kekayaan  Rüstem Pasha. Ia berpendidikan tinggi dan sangat tertarik untuk menulis tentang sejarah Ottoman.

Perpustakaannya yang luar biasa terdiri dari lebih dari 5.000 karya sastra. Perlu dicatat bahwa ia tidak menyukai puisi dan tidak menyukai penyair, karena itu ia sering disindir. Sifat hematnya juga sering dianggap pelit.

Setelah menikah dengan Mihrimah, Rüstem Pasha menjadi wazir agung Sultan pada usia 44 tahun. Menjabat dua periode dan menjadi wazir terlama, ia membuktikan dirinya dengan kecerdasan dan ketekunannya.

Seperti layaknya seorang demokrat, ia bekerja secara mandiri. Bahkan Sultan tidak akan ikut campur dalam urusannya. 

Namun kepiawaiannya justru menyebabkan kecemburuan dan karenanya semakin meningkatkan jumlah musuh. Ia meninggal pada tahun 1561.

Mihrimah Sultan bukanlah representasi kecantikan konvensional. Sebaliknya pesonanya terletak pada kecerdasannya yang luar biasa dan sifatnya baiknya, inilah yang kemudian menjadi daya tarik setiap orang.

Tak lama setelah pernikahannya, ia mengalami kondisi seperti rheumatoid dan menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan penyakit tersebut.

Mihrimah Sultan sangat dicintai oleh ayahnya. Setelah kematian ibunya pada tahun 1558, ia menjadi penasihat Sultan. Ia bertindak sebagai "Valide Sultan" (Ibu Ratu). 

Sepanjang hidupnya, ia memiliki pengaruh dalam banyak urusan negara. Ia mendorong ayahnya agar meluncurkan operasi ke Malta, untuk itu ia membangun 400 galai dengan biaya sendiri.

Ia terus bertindak sebagai penasihat untuk adiknya, Sultan Selim II, yang naik tahta setelah kematian ayah mereka pada tahun 1566.

Seperti ibunya, Mihrimah dikenal karena kesalehannya dan kemurahan hatinya. Ia adalah wanita terkaya di abad itu, sering memberikan pinjaman ke kas negara dan menghabiskan kekayaannya untuk amal dan kebaikan. Orang miskin menjadi prioritasnya.

Perbaikan 'Ayn Zubaydah, mata air di Makkah, pendirian yayasan guna memasok besi tempa untuk armada adalah beberapa kontribusi Mihrimah Sultan pada Kekaisaran.

Yayasan paling terkenal yang didirikan oleh Mihrimah Sultan adalah dua kompleks masjid di Istanbul yang menyandang namanya.

Ia menugaskan kepala arsitek ayahnya Sinan untuk membangunnya di dua pintu masuk Istanbul; satu di seberang dermaga Üsküdar dan yang lainnya di Edirnekapı, di tembok barat kota tua, di tujuh bukit tertinggi di Istanbul.

Kompleks masjid menara kembar di Üsküdar, terdiri dari masjid, madrasah, dapur umum untuk memberi makan orang miskin, klinik, dan sekolah dasar. 

Baca Juga: Tabib Kekaisaran Ottoman Temukan Vaksin Cacar Lebih Dulu dari Eropa

Baca Juga: Mistisisme dan Sufisme di Kekaisaran Ottoman, Mulanya Dianggap Sesat

Baca Juga: Cerita Gigi Hitam Elizabeth I & Persekutuan dengan Kekaisaran Ottoman

Baca Juga: Kejayaan Murad IV Kekaisaran Ottoman, yang Mati Muda Karena Asam Urat

Kecuali masjid, sekolah dasar, perpustakaan, dan madrasah saat ini digunakan sebagai klinik rawat jalan. 

Masjid di Edirnekapı terdiri dari air mancur, madrasah, dan hammam. Tidak seperti namanya, faktanya masjid ini hanya memiliki satu menara.

Masjid mengalami kerusakan karena gempa bumi yang terjadi di tahun 1714, 1894 dan 1999. Penyair Turki Rıza Tevfik Bölükbaşı mengunjungi Masjid Sultan Mihrimah selama Perang Dunia I dan setelah melihatnya dalam reruntuhan, Iia menulis puisi yang menyayat hati.

Puisi tersebut, salah satu karya terbaik Bölükbaşı. Karyanya berhasil menyentuh hati banyak orang, yang berujung pada keputusan untuk merestorasi masjid.

Ketika Mihrimah Sultan meninggal di Istanbul pada tahun 1578, ia dimakamkan di permakaman ayahnya, bukan di salah satu masjid yang dibangunnya.