'Zona Terminator' di Planet yang Sangat Jauh Bisa Menampung Kehidupan

By Wawan Setiawan, Minggu, 26 Maret 2023 | 08:00 WIB
Beberapa planet ekstrasurya memiliki satu sisi menghadap bintangnya secara permanen sementara sisi lainnya berada dalam kegelapan abadi. Perbatasan berbentuk cincin antara wilayah siang dan malam permanen ini disebut zona terminator. (Ana Lobo / UCI)

Nationalgeographic.co.id - Dalam sebuah studi baru University of California, para astronom Irvine menggambarkan bagaimana kehidupan di luar bumi berpotensi ada di eksoplanet jauh di dalam area khusus yang disebut "zona terminator".

Zona ini berupa cincin di planet yang memiliki satu sisi yang selalu menghadap bintangnya dan satu sisi yang selalu gelap.

"Planet-planet ini memiliki sisi siang dan sisi malam permanen," kata Ana Lobo, seorang peneliti pascadoktoral di Departemen Fisika & Astronomi UCI yang memimpin studi ini.

Lobo menambahkan bahwa planet seperti itu sangat umum karena mereka ada di sekitar bintang yang membentuk sekitar 70 persen dari bintang yang terlihat di langit malam yang disebut bintang kerdil-M, yang relatif lebih redup daripada matahari kita.

Temuan ini telah diterbitkan di The Astrophysical Journal pada 16 Maret bertajuk “Terminator Habitability: The Case for Limited Water Availability on M-dwarf Planets.”

Terminator adalah garis pemisah antara sisi siang dan malam planet ini. Zona terminator bisa ada di zona suhu yang "tepat" antara terlalu panas dan terlalu dingin.

"Anda menginginkan planet yang berada di sweet spot dengan suhu yang tepat untuk memiliki air cair," kata Lobo, karena air cair, sejauh yang diketahui para ilmuwan merupakan unsur penting bagi kehidupan.

Di sisi gelap planet terminator, malam abadi akan menghasilkan suhu yang turun drastis yang dapat menyebabkan air membeku dalam es. Sisi planet yang selalu menghadap bintangnya bisa menjadi terlalu panas untuk air tetap berada di tempat terbuka dalam waktu lama.

"Ini adalah planet di mana siang hari bisa sangat panas, jauh di luar kelayakhunian, dan sisi malam akan membeku, berpotensi tertutup es. Anda bisa memiliki gletser besar di sisi malam," kata Lobo.

Suhu permukaan (°C), diplot dengan titik subbintang di tengah. Garis hitam menunjukkan terminator. (The Astrophysical Journal (2023). DOI: 10.3847/1538-4357/aca970)

Lobo, bersama Aomawa Shields, profesor fisika & astronomi UCI, memodelkan iklim planet terminator menggunakan perangkat lunak yang biasanya digunakan untuk memodelkan iklim planet kita sendiri, tetapi dengan beberapa penyesuaian termasuk memperlambat rotasi planet.

Ini diyakini sebagai pertama kalinya para astronom mampu menunjukkan bahwa planet semacam itu dapat mempertahankan iklim layak huni yang terbatas pada wilayah terminator ini.