Kuak Konspirasi Lady Rochford di Balik Pemenggalan Anne Boleyn

By Galih Pranata, Minggu, 19 Maret 2023 | 14:00 WIB
Salah satu adegan dalam film 'Anne Boleyn'. Salah satu kisah historis yang tragis mewarnai pemenggalan Anne Boleyn yang diduga merupakan sebuah isu konspirasi. (Netflix)

Nationalgeographic.co.id—Dalam budaya populer, wanita bangsawan bernama Jane Boleyn sering digambarkan sebagai perencana picik dan pencemburu yang memainkan peran penting dalam kejatuhan Anne Boleyn, istri kedua dari enam istri Henry VIII.

Jane (juga dikenal sebagai Viscountess atau Lady Rochford) diberitakan memberikan kesaksian yang memberatkan yang mengirim suaminya, George, dan saudara perempuannya Anne kepada algojo atas tuduhan perzinahan dan inses pada Mei 1536.

"Pengkhianatan ini—diduga dimotivasi oleh ketidaksukaannya pada George dan kecemburuannya atas hubungannya yang dekat dengan Anne—telah menodai reputasi Jane selama berabad-abad," tulis Meilan Solly kepada Smithsonian Magazine.

Ia menulisnya dalam sebuah artikel berjudul "The Myths of Lady Rochford, the Tudor Noblewoman Who Supposedly Betrayed George and Anne Boleyn" yang diterbitkan pada 4 Agustus 2022.

Jane juga disebut-sebut sebagai istri yang jahat, sang penuduh suaminya sendiri, bahkan mencari "darah" suaminya sendiri. Diduga ia bertindak tidak sekadar rasa cemburu, melainkan lebih untuk menyingkirkannya.

“Sulit untuk membalikkan pendapat Jane selama berabad-abad sebagai penuduh suaminya sendiri karena itu tertanam begitu dalam dalam imajinasi populer,” kata Soberton, penulis Ladies-in-Waiting: Women Who Served Anne Boleyn terbitan 2022.

Jane berasal dari keluarga Katolik, sedangkan Boleyn adalah pendukung kuat reformis agama. Ada kemungkinan, tulis Soberton untuk blog On the Tudor Trail (2012), bahwa Jane dan kerabatnya membenci pergolakan agama yang dipicu oleh pernikahan Anne dengan Henry.

Selain melepaskan diri dari Gereja Katolik, raja memerintahkan eksekusi dua pejabat istana yang terkenal dan sangat dicintai—Uskup John Fisher dan filsuf Thomas More—yang menolak untuk menerima status quo baru Inggris.

Baca Juga: Tugas Algojo Abad Pertengahan, Eksekusi Mati Manusia Hingga Babi

Baca Juga: Gemar Jadi Comblang, Tindakan Ratu Victoria Picu Perang Dunia Pertama

Baca Juga: Eksekusi Sadis Mewarnai Akhir Hidup Ratu Mary dari Skotlandia

"Peranan Jane Boleyn dalam demonstrasi ini … sering ditafsirkan sebagai indikasi bahwa dia mengambil sikap memusuhi Anne Boleyn," kata Soberton.

"Jika dia berdemonstrasi mendukung Lady Mary, ada baiknya menjelaskan mengapa dia bersaksi melawan George dan Anne Boleyn, dan jika dia dipenjara karena itu, itu memberikan balas dendamnya sebagai motif," lanjutnya.

Menurut Soberton, "Kesalahan keyakinan bahwa Jane menuduh suaminya, bahwa pernikahan mereka tidak bahagia"—klaim yang didukung oleh rumor tentang reputasi George sebagai seorang biseksual atau gay.

Detik-detik algojo mengayunkan pedang untuk menebas kepala Anne Boleyn. Kisah pilu pemenggalan kepala atas sebuah tuduhan palsu. (History)

Kejatuhan keluarga Boleyn dilakukan dengan cepat dan diatur dengan hati-hati, dengan kepala penasihat raja, Thomas Cromwell, berkonspirasi untuk mengakhiri pernikahan kedua Henry dan membuka jalan baginya untuk menikahi Jane Seymour.

Cromwell lantas melakukan beberapa interogasi untuk menanyai setiap anggota istana yang bisa menyaksikan kecerobohan ratu, termasuk saudara iparnya dan dayang-dayang lainnya.

Cromwell menyerahkan selembar kertas dengan tuduhan bahwa dia diperintahkan untuk menjawab dengan ya atau tidak, George malah membaca catatan itu dengan lantang, mengulangi pengamatan Anne bahwa Henry “tidak terampil dalam bersetubuh dengan seorang wanita."

Alhasil, George, Anne, dan empat pria lain yang dituduh bersama mereka dinyatakan bersalah atas perzinahan dan, dalam kasus saudara kandung, atau inses. Orang-orang itu dipenggal pada 17 Mei, Anne pada 19 Mei.

Saat ini, para sejarawan umumnya setuju bahwa tuduhan terhadap Anne dan kekasihnya adalah palsu, dibuat-buat oleh Cromwell untuk memastikan raja Henry bebas menikahi Jane Seymour.