Ratusan Jiwa Tewas dalam Kebakaran Hebat Gedung Teater Brooklyn 1876

By Galih Pranata, Minggu, 19 Maret 2023 | 16:00 WIB
Kebakaran gedung Teater Brooklyn pada tahun 1876 merupakan salah satu bancana kebakaran yang menyebabkan tewasnya ratusan jiwa. (Pinterest)

Nationalgeographic.co.id—Pada malam tanggal 5 Desember 1876 , sekitar seribu penonton memadati Teater Brooklyn untuk menikmati The Two Orphans, salah satu melodrama abad kesembilan belas yang lebih sukses.

Semuanya berjalan normal hingga jeda antara babak keempat dan kelima, sekitar pukul 23:00. Tirai diturunkan, dan saat orkestra dimainkan, para aktor dan personel panggung bersiap untuk aksi selanjutnya.

Saat penonton teater menunggu pertunjukan dimulai kembali, mereka mendengar teriakan, seperti terjadi perkelahian di atas panggung, tepat di balik tirai yang menutup panggung. Mungkin hanya sedikit yang tahu bahwa itu awal dari tragedi yang tragis.

Khalid Elhassan menuliskan kisah tentang tragedi mengerikan itu kepada History Collection dalam artikel berjudul "The Worst Avoidable Disasters In World History" yang diterbitkan pada 15 Maret 2023.

Sebuah lampu minyak diduga telah membakar beberapa bagian yang terlihat dari luar panggung, dan tukang kayu teater yang pertama kali melihat nyala api mencoba memadamkannya.

"Namun, semua itu tidak berhasil, dan api semakin menyebar. Saat tirai diangkat untuk aksi terakhir, petugas teater di belakang panggung mencoba mengendalikan kobaran api," tulis Khalid.

Pada titik ini, tindakan yang paling masuk akal adalah memberi tahu penonton untuk keluar dari teater, karena kondisi panggung teater sedang terbakar dan dimungkinkan akan dapat melahap habis seisi gedung.

Kebanyakan dari petugas teater malah berpikir sebaliknya. Mereka mencoba untuk menenangkan seluruh penonton sehingga para penonton dapat meninggalkan gedung pertunjukkan secara tenang, demi mengecilkan resiko bahaya, meski yang terjadi sebaliknya.

"Mereka menduga bahwa memberi tahu penonton teater tentang kebakaran tersebut hanya akan dapat menyebabkan kepanikan dan kekacauan pada pintu keluar, sehingga menyebabkan bencana," imbuhnya.

Saat api menyebar di belakang panggung Teater Brooklyn, beberapa anggota kru memutuskan bahwa bahaya yang lebih besar bukanlah api, melainkan kepanikan di antara penonton. Jadi, para aktor diminta melanjutkan penampilan mereka, dan meremehkan risikonya.

Saat api menyebar, dua aktor malah mendesak penonton untuk tetap tenang di kursi mereka. Saat asap dan api menjadi semakin jelas, seorang penonton teater berteriak: "Api! Api! Gedung ini akan segera terbakar!"

Baca Juga: Mengenang Bencana Beruntun Di Balik Penemuan Batu Bata LEGO

Baca Juga: Mengenang Kebakaran Sekolah di Collinwood yang Mengerikan Tahun 1908

Baca Juga: Kebakaran Mann Gluch 1949: Membunuh Belasan Nyawa Pemadamnya 

Aktris utama Kate Claxton mencoba menenangkan keadaan, dan menyatakan: "Tidak ada bahaya. Nyala api adalah bagian dari pertunjukan." Tidak lama setelah ia mengatakan itu, sepotong kayu yang terbakar, jatuh di kakinya.

"Ia sendiri seketika berteriak ketakutan, lalu dia melompat mundur," seloroh Khalid. Akibatnya, penonton bereaksi dengan kepanikan dan terus dicegah oleh kru untuk dapat mengendalikan suasana.

Mereka yang berada di balkon saling berebut menaiki tangga, sehingga banyak anak tangga yang kemudian hancur ketika ratusan orang mencoba merangsek naik untuk dapat keluar dari dalam gedung.

Buntut dari kebakaran gedung Teater Brooklyn yang menewaskan ratusan jiwa pada tahun 1876. (Bowery Boys History/History Collection)

Bangunan Teater Brooklyn tidak memiliki cukup pintu keluar untuk mengevakuasi ribuan penonton teater yang panik dengan cepat. Untuk menghilangkan tekanan, seorang resepsionis akhirnya membuka pintu belakang panggung yang jarang digunakan.

Beberapa berhasil melarikan diri dengan cara itu, tetapi itu memperburuk jalannya bencana: angin dari luar semakin meningkatkan aliran udara ke panggung dan membesarkan nyala api.

Mereka yang berada di kursi penonton dengan harga tiket murah di paling atas mengalami hal yang terburuk. Mereka terjebak di serambi yang gelap dengan tangga yang sulit dinavigasi.

Di belakang panggung, beberapa aktor berhasil keluar, tetapi yang lain memilih untuk berhenti di ruang ganti demi berganti pakaian, sehingga ia terjebak, dan tewas dalam bencana tersebut.

Banyak yang melompat dari balkon dan jatuh hingga tewas, ada pula yang tertimpa reruntuhan, atau mati terbakar. Kondisi di gedung Teater Brooklyn mengerikan dan memprihatinkan.

Melalui penghitungan resmi dari bencana tersebut, tercatat sekitar 278 orang kehilangan nyawanya. Namun, beberapa lembaga evakuasi melaporkan bahwa bencana itu merenggut lebih dari 300 jiwa yang tewas dalam tragedi.