Osman Merintis Kadipaten Kecil Menjadi Kekaisaran Ottoman yang Megah

By Galih Pranata, Kamis, 23 Maret 2023 | 15:00 WIB
Potret Osman I sebagai pemimpin kadipaten kecil yang dirintisnya menjadi Kekaisaran Ottoman yang megah. (Büşra Öztürk/Daily Sabah)

Tekfur dari Harmankaya memberi tahu temannya Osman Ghazi tentang adanya konspirasi pembunuhan tersebut. Osman Ghazi lantas mengirimkan sejumlah besar domba ke tekfur Bilecik sebagai hadiah pernikahan.

Osman mengatakan bahwa mereka akan pergi ke padang rumput selama musim panas setelah pernikahan, dia meminta agar barang-barang dan wanita mereka dibawa ke kastil dan pernikahan diadakan di tempat terbuka.

Para tekfur menerima permintaan ini. Alih-alih barang berisi pakaian, Osman Ghazi malah memuat kuda-kuda itu dengan senjata dan mengirimnya ke Bilecik bersama 40 tentara berpakaian wanita.

Alih-alih dengan mudah membunuh Osman, para prajurit Osman yang memasuki kastil dengan mudah menangkap tekfur Bielcik karena hanya penjaga yang tersisa. Osman Ghazi menang dalam bentrokan dengan tekfur yang berlangsung di tempat pernikahan di Çakırpınar.

Baca Juga: Tari Darwis, Seni Indah para Sufi yang Populer di Kekaisaran Ottoman

Baca Juga: Surat-Surat Kuno Mengungkap Kisah Cinta Sultan Kekaisaran Ottoman

Baca Juga: 'Petisi Api', Upaya Masyarakat Meminta Keadilan Era Kekaisaran Ottoman

Baca Juga: Tabib Kekaisaran Ottoman Temukan Vaksin Cacar Lebih Dulu dari Eropa

Pengantin wanita yang termasuk di antara para tawanan masuk Islam dengan mengambil nama Nilüfer dan menikah dengan putra Osman Ghazi, Orhan Bey. Dengan demikian, Bilecik, Yarhisar, Inegöl dan Yenişehir secara bertahap ditaklukkan.

"Osman Ghazi menjadikan Yenişehir sebagai ibu kota negara bagian Ottoman. Dia membangun kembali kota-kota yang telah berhasil ditaklukkan," terusnya.

Penaklukan terus ia gencarkan hingga Kerajaan Ottoman mulai berkembang dan menjadi semakin megah. Setelah Seljuk berangsur mundur, Kekaisaran Ottoman mulai berdiri menjadi satu kekuatan besar.

Osman I yang kelelahan karena aktivitasnya yang padat, membuatnya jatuh sakit. Dia meninggal pada tahun 1324 atau 1326 karena serangan asam urat. Saat itu ia berusia 66 atau 68 tahun. Dia memerintah selama 43 tahun.