Melansir dari China Fetching, kaisar muda itu ingin mencalonkan Wan sebagai permaisurinya. Namun keinginan itu ditentang oleh ibunya. Pasalnya, usia Wan yang jauh lebih tua, status pembantu, dan penampilannya biasa.
Oleh karena itu, Kaisar Chenghua menikahi Wu sebagai permaisurinya. Ia dalah seorang gadis bangsawan, muda, dan cantik yang dipilih orang tuanya untuknya.
Wu, seorang gadis cantik dan angkuh, kesal karena kerap diabaikan oleh kaisar. Segera setelah pernikahan mereka, Wu menghukum Wan karena berperilaku tidak sopan.
Ini membuat kaisar marah. Dia mengarang kejahatan yang tidak pernah dilakukan Wu dan keluarganya dan segera menyingkirkan Wu.
Belakangan, gadis anggun lainnya bernama Wang dinominasikan sebagai permaisuri. Karena dia tahu betapa kaisar mencintai Wan, dia bersikap sopan dan patuh kepada Wan.
Setelah itu, Wan dihormati sebagai permaisuri sebenarnya di istana kekaisaran.
Pemerintahan besar Kaisar Chenghua dan masalah ahli waris
Kaisar Chenghua mengambil alih sebuah kekaisaran yang mengalami kegagalan militer besar-besaran. Di saat yang sama, kekaisaran dipenuhi dengan pemberontakan warga sipil yang tidak puas.
Setelah 23 tahun masa pemerintahannya, wilayah yang hilang dipulihkan, populasi, ekonomi, dan pertanian dikembangkan lebih lanjut. Kekaisaran Tiongkok terus berkembang.
Namun, kaisar yang luar biasa ini merasa terganggu dengan masalah ahli waris.
Saat berusia 19 tahun, Wan yang dicintainya melahirkan bayi laki-laki pertamanya. Namun bayi malang itu meninggal beberapa bulan kemudian.
Belakangan, selir kekaisaran lainnya memiliki putra kedua kaisar. Namun bocah ini meninggal hanya beberapa bulan setelah dicalonkan sebagai putra mahkota.