Nationalgeographic.co.id – Suleiman yang Agung yang juga dikenal sebagai Suleiman I, atau Suleiman sang Pemberi Hukum dalam bahasa Turki adalah Sultan kesepuluh Kekaisaran Ottoman.
Pemerintahannya berlangsung selama 45 tahun dari 1520—1566, dan dia menandai Zaman Keemasan dari sejarah panjang Kesultanan sebelum kematiannya.
Kontribusinya ke wilayah dan Kekaisaran membantu menjadikannya sumber kekayaan besar dalam kemakmuran di tahun-tahun mendatang, yang pada akhirnya mengarah pada pendirian beberapa negara di Eropa dan Timur Tengah yang kita kenal sekarang.
Namun tahukah Anda? Kematiannya ternyata sempat dirahasiakan. Simak kisahnya berikut.
Masa muda
Suleiman lahir sebagai satu-satunya putra Sultan Selim I dari Kekaisaran Ottoman dan Aishe Hafsa Sultan dari Kekhanan Krimea yang masih hidup.
Sebagai seorang anak, dia belajar di Istana Topkapi di Istanbul, tempat dia belajar teologi, sastra, sains, sejarah, dan peperangan. Dia juga menjadi fasih dalam enam bahasa di sana: Turki Ottoman, Arab, Serbia, Turki Chagatai (mirip dengan Uighur), Farsi, dan Urdu.
Suleiman terpesona oleh Alexander yang Agung di masa mudanya dan kemudian memprogram ekspansi militer yang dikaitkan dengan sebagian inspirasi dari penaklukan Alexander.
Sebagai sultan, Suleiman memimpin 13 ekspedisi militer besar dan menghabiskan lebih dari 10 tahun dari 46 tahun masa pemerintahannya untuk berkampanye.
Ayahnya memerintah dengan cukup sukses dan meninggalkan putranya dalam posisi yang sangat aman dengan Janissari (anggota pasukan rumah tangga Sultan) di puncak kegunaannya.
Mamluk dikalahkan;dan kekuatan maritim besar Venesia, serta Kekaisaran Safawi Persia, yang direndahkan oleh Ottoman. Selim juga mewariskan angkatan laut yang kuat kepada putranya, yang pertama bagi seorang penguasa Turki.
Suleiman Sang Pemberi Hukum