Nationalgeographic.co.id—Kekaisaran Ottoman, kerajaan yang diciptakan oleh suku-suku Turki di Anatolia (Asia Kecil) yang tumbuh menjadi salah satu negara terkuat di dunia selama abad ke-15 dan ke-16. Namun pernahkah Anda bertanya-tanya dari mana silsilah keluarga para SUltan Ottoman?
Seperti diketahui, periode Ottoman berlangsung lebih dari 600 tahun dan baru berakhir pada tahun 1922, ketika digantikan oleh Republik Turki dan berbagai negara penerus di Eropa Tenggara dan Timur Tengah.
Pada puncaknya kekaisaran mencakup sebagian besar Eropa tenggara hingga gerbang Wina, termasuk Hongaria saat ini, wilayah Balkan, Yunani, dan sebagian Ukraina; sebagian dari Timur Tengah sekarang diduduki oleh Irak, Suriah, Israel, dan Mesir; Afrika Utara sejauh barat hingga Aljazair; dan sebagian besar Jazirah Arab.
Istilah Ottoman adalah sebutan dinasti yang berasal dari Osman I, kepala nomaden Turkmenistan yang mendirikan dinasti dan kekaisaran sekitar tahun 1300.
Dikutip Thought.co, sebagian besar ibu sultan adalah selir dari harem kerajaan. Sebagian besar selir berasal dari non-Turki, biasanya bagian non-Muslim dari kekaisaran.
Seorang selir adalah seorang wanita yang tinggal bersama, terkadang dengan paksa, dan melakukan hubungan seksual atau hubungan seksual dengan, seorang pria yang tidak dinikahinya.
Selir memiliki status sosial yang lebih rendah daripada istri dan orang yang sudah menikah, dan secara historis menjadi bagian dari kelas selir melalui penjara atau perbudakan.
Sama seperti anak laki-laki di korps Janissari, sebagian besar selir di Kekaisaran Ottoman secara teknis adalah anggota kelas yang diperbudak.
Al-Qur'an melarang perbudakan sesama Muslim, jadi selir-selir itu berasal dari keluarga Kristen atau Yahudi di Yunani atau Kaukasus, atau tawanan perang dari tempat yang lebih jauh.
Beberapa penghuni harem juga merupakan istri resmi, yang mungkin adalah wanita bangsawan dari negara-negara Kristen, menikah dengan sultan sebagai bagian dari negosiasi diplomatik.
Meski banyak ibu yang diperbudak, mereka bisa mengumpulkan kekuatan politik yang luar biasa jika salah satu putra mereka menjadi sultan. Sebagai valide sultan, atau Bunda Sultan, seorang selir sering menjabat sebagai penguasa de facto atas nama putranya yang masih muda atau tidak kompeten.
Silsilah Kerajaan Ottoman
Source | : | thought.co,Britanica.com |
Penulis | : | Hanny Nur Fadhilah |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR