Pendekatannya yang sistematis dan demonstratif membedakannya dari perlakuan subjek sebelumnya. Ini juga berisi bagian tentang menghitung luas dan volume bentuk geometris dan penggunaan aljabar untuk menyelesaikan masalah warisan sesuai dengan proporsi yang ditentukan oleh hukum Islam.
Baca Juga: Thales of Miletus Dianggap Sebagai Bapak Filsafat Dunia Barat
Baca Juga: Misteri Jabir ibn Hayyan, Ilmuwan Muslim Bapak Ilmu Kimia Modern
Baca Juga: Ibnu Haytham, Ilmuwan Muslim Yang Menginspirasi Dunia Keilmuan Barat
Unsur-unsur dalam karya tersebut dapat ditelusuri dari matematika Babilonia pada awal milenium ke-2 SM melalui risalah Helenistik, Ibrani, dan Hindu.
Pada abad ke-12, karya kedua Al-Khawarizmi memperkenalkan angka Hindu-Arab (lihat angka dan sistem angka) dan aritmatikanya ke Barat. Itu hanya dipertahankan dalam terjemahan Latin, Algoritmi de numero Indorum (Al Khawarizmi Mengenai Seni Perhitungan Hindu). Dari nama pengarangnya, diterjemahkan dalam bahasa Latin menjadi algoritmi, lahirlah istilah algoritma.
Buku besar ketiga adalah Kitab Surat Al-Ard menggambarkan secara detail gambar-gambar bumi atau geografi menyajikan koordinat lokasi di dunia.
Dia juga membantu dalam pembangunan peta dunia untuk al-Maʾmūn dan berpartisipasi dalam proyek untuk menentukan keliling Bumi, yang telah lama diketahui berbentuk bulat, dengan mengukur panjang satu derajat meridian melalui dataran.
Bukan hanya itu saja, Al Khawarizmi juga menyusun satu set tabel astronomi (Zīj), berdasarkan berbagai sumber Hindu dan Yunani. Pekerjaan ini termasuk tabel sinus, ternyata untuk lingkaran dengan jari-jari 150 satuan. Seperti risalahnya tentang aljabar dan angka Hindu-Arab, karya astronomi ini diterjemahkan ke dalam bahasa Latin.
Kematian
Al-Khawarizmi meninggal dunia pada 850 M. Kini namanya dikenang sebagai salah satu pemikir ilmiah paling penting dalam budaya Islam awal.