Baca Juga: Bagaimana Strategi Para Pesepak Bola Saat Bermain pada Bulan Ramadan?
"Kedua klub telah menyetujui pra-pertandingan dengan wasit Graham Scott untuk menghentikan permainan, memungkinkan Wesley Fofana dan Cheikhou Kouyate memiliki waktu berbuka puasa sejenak di sisi lapangan," imbuhnya.
Pemain yang diizinkan berbuka puasa sejenak merasa terkesan dengan kebijaksanaan wasit selama laga. Fofana mengungkapkan rasa terima kasihnya di media sosial, mengatakan: "Itulah yang membuat sepak bola indah."
Tentunya ini menjadi bentuk respect dan toleransi yang ditunjukkan oleh badan Liga Premier Inggris terhadap pemain beragama Islam selama mereka berpuasa di bulan Ramadan. Ofisial Liga Inggris telah merancang hal ini sebaik mungkin untuk menunjukkan rasa toleransi beragama di atas lapangan hijau.
"Saat para pesepak bola memperingati bulan penting ini, panduan yang dikeluarkan untuk ofisial pertandingan akan memastikan bahwa mereka dapat terus tampil sebaik mungkin, sekaligus menghormati ketaatan mereka dalam menjalankan agama Islam," terusnya.
Bagaimanapun, sepak bola bukanlah segalanya, dan rasa kemanusiaan atas dasar toleransi adalah hal yang utama di dalamnya. Hal ini kerap ditunjukkan badan penyelenggara Liga Premier Inggris, terutama dalam menyikapi momentum Ramadan.