Yang Jian juga menerbitkan undang-undang baru yang mencakup pencabutan hukuman fisik yang kejam. Di masanya, ada tiga pengadilan independen terkait hukuman mati.
Sebagai kaisar pertama di Dinasti Sui, Wen mengubah sistem pendaftaran penduduk, yang melepaskan puluhan ribu budak. Orang-orang yang baru dibebaskan itu, bersama dengan warga sipil lainnya, segera dibagikan tanah pertanian.
Baca Juga: Lewat Kudeta, Kaisar Tiongkok Taizong Membawa Kemakmuran bagi Rakyat
Baca Juga: Kaisar Tiongkok Yang dan Ambisinya yang Menghancurkan Dinasti Sui
Baca Juga: Setelan Baju Batu Giok Abadi dari Makam Elite Dinasti Kaisar Tiongkok
Baca Juga: Wan Zhener, Harem Paling Berkuasa di Dinasti Ming Kekaisaran Tiongkok
Kemudian Kaisar Wen memerintahkan untuk membangun kota besar Da Xing seluas 83 kilometer persegi. Da xing menjadi kota terbesar di Tiongkok pada saat itu.
Di masa pemerintahannya, banyak lumbung dibangun di seluruh negeri juga.
Setelah itu, Kaisar Wen dari Sui mencoba mengumpulkan, melestarikan buku, dan mempromosikan budaya Han secara nasional.
Ketika dia meninggal, populasi penduduk Kekaisaran Tiongkok mencapai hampir 50 juta. Dan makanan di semua lumbung dapat menghidupi seluruh bangsa selama 60 tahun ke depan.
Hanya dalam waktu 23 tahun memerintah, Kaisar Wen mempersatukan bangsa dan mengalahkan Tujue yang kuat. Ia juga mendirikan landasan administratif yang praktis dan kokoh untuk milenium berikutnya dalam sejarah Tiongkok. Meski meraih takhta dengan cara yang kejam, ia berhasil membawa kemakmuran dan stabilitas bagi rakyat Kekaisaran Tiongkok.
Hingga kini, Kaisar Wen dari Dinasti Sui sangat dihormati sebagai salah satu kaisar terbesar di Tiongkok.