Daftar Permaisuri Kaisar Tiongkok yang Bertangan Besi dan Bijak

By Sysilia Tanhati, Kamis, 30 Maret 2023 | 12:01 WIB
Tidak sekadar mendampingi, permaisuri Kaisar Tiongkok juga berperan dalam politik. Kebijakan mereka dikenang sepanjang sejarah Kekaisaran Tiongkok. (Hubert Vos/Summer Palace)

Wu Zetian, tentu saja, paling terkenal sebagai satu-satunya kaisar wanita di Tiongkok. Namun, wanita ambisius ini telah lama menguasai istana kekaisaran. Bahkan sebelum mengeklaim takhta naga untuk dirinya sendiri pada tahun 690 Masehi. Bisa dikatakan jika ia menjadi penguasa de facto Dinasti Tang Tiongkok saat masih menjadi permaisuri Kaisar Gaozong.

Gaozong lemah lembut dan sakit-sakitan, terlebih lagi dilumpuhkan oleh penyakit selama sebagian besar masa pemerintahannya. Dari tahun 665 Masehi hingga meninggalnya Gaozong, Wu Zetian mendominasi istana Tiongkok. Dia secara efektif memerintah menggantikan suaminya selama hampir tiga dekade.

Lahir pada tahun 624 M sebagai Wu Mei, calon permaisuri dan kaisar memasuki istana kekaisaran pada usia 14 tahun. Saat itu ia menjadi Permaisuri Wu dari Kaisar Taizong. Setelah kematian Taizong pada tahun 649 Masehi, dia dipaksa menjadi biksuni di Kuil Ganye karena tidak memiliki ahli waris. Ini sesuai dengan hukum Dinasti Tang.

Wu tidak tinggal lama di Kuil Ganye. Secara umum diyakini bahwa Wu berselingkuh dengan Gaozong, yaitu pewaris Taizong, ketika Gaozong masih hidup. Pada tahun 650 Masehi, Gaozong juga mengunjungi Kuil Ganye. Permaisurinya saat itu, Permaisuri Wang, "merekrut" Wu untuk mengalihkan perhatian Gaozong dari seorang selir lain yang disukai. Dia bahkan akhirnya menyambut Wu kembali ke istana.

Ini adalah kesalahan besar di pihak Wang. Permaisuri Wu yang dipulihkan dengan mantap menggantikan semua wanita lain sebagai favorit Gaozong. Lebih buruk lagi, segala intrik yang dilancarkan membuat Wang kehilangan posisinya dan diganti oleh Wu Zetian.

Sejak saat itu, Wu menjadi semakin terlibat dengan urusan kekaisaran. Setelah Gaozong lumpuh karena sakit pada tahun 665 Masehi, Wu langsung mengambil alih administrasi Dinasti Tang. Ini berlangsung hingga tahun 690 Masehi, dia menyatakan dirinya sebagai Kaisar atau permaisuri utama. Sebelum itu, Wu bahkan membuang putranya sendiri, Kaisar Zhongzong dan Ruizong.

Wu kemudian memerintah Kekaisaran Tiongkok sebagai kaisar wanita pertama di Tiongkok. Ini berlangsung 15 tahun sampai dia dibuang pada tahun 705 Masehi oleh kudeta istana.

Permaisuri Lu Zhi (241–180 Sebelum Masehi)

Lu Zhi adalah permaisuri yang kuat dari pendiri Dinasti Han, Liu Bang. Seorang wanita yang cakap meskipun benar-benar jahat, dia diakui sebagai administrator yang kompeten di tahun-tahun awal dinasti. Saat itu, Lu Zhi secara aktif membantu urusan rumah tangga istana.

Keterlibatan politik semacam itu membangun hubungan penting bagi Permaisuri Tiongkok yang terkenal kejam ini. Saat ini, ia dipercaya menjadi dalang di balik pembunuhan Han Xin dan Peng Yue, dua jenderal pendiri Dinasti Han. Pengaruh kedua jenderal ini ditakuti oleh Lu Zhi dan Liu Bang.

Menyusul kematian Liu Bang dan penobatan putranya sebagai Kaisar Hui, Lu Zhi selanjutnya bergerak untuk menyingkirkan saingan dan mengonsolidasikan kekuasaan. Dari 195 hingga 180 Sebelum Masehi, sang permaisuri bahkan mengendalikan semua urusan kekaisaran dengan tangan besi. Dia juga secara brutal mengeksekusi beberapa putra Liu Bang lainnya untuk mengamankan posisinya.

Di antara berbagai tindakan kekejamannya, Lu Zhi paling terkenal karena penyiksaan dan mutilasi Selir Qi. Wanita malang itu adalah salah satu selir favorit Liu Bang. Dia memerintahkan antek untuk menghilangkan lidah Qi dan membutakannya. Sebelumnya, mereka memotong semua anggota tubuh selir dan memenjarakan wanita yang dimutilasi di kandang babi.