Dunia Hewan: Selidik Sejarah Kuda yang Tersembunyi di Amerika Barat

By Wawan Setiawan, Sabtu, 1 April 2023 | 09:00 WIB
Petroglif kuda dan penunggangnya di situs Tolar yang terletak di Sweetwater County, Wyoming, kemungkinan besar diukir oleh leluhur orang Comanche atau Shoshone. (Pat Doak)

Nationalgeographic.co.id - Benua Amerika Utara adalah tempat kuda pertama kali muncul. Jutaan tahun perubahan evolusinya di dunia hewan telah mengubah kuda sebelum akhirnya menjadi pendamping alami banyak Masyarakat Adat dan menjadi simbol unggulan Barat Daya.

Sebuah tim internasional yang menyatukan 87 ilmuwan di 66 institusi di seluruh dunia kini mulai menyempurnakan sejarah kuda Amerika. Karya ini, yang menyematkan penelitian lintas disiplin dan lintas budaya antara ilmu Barat dan tradisional Pribumi.

Hasilnya telah diterbitkan di jurnal Science pada 30 Maret dengan judul “Early dispersal of domestic horses into the Great Plains and northern Rockies.”

"Kuda telah menjadi bagian dari kami jauh sebelum budaya lain datang ke tanah kami, dan kami adalah bagian dari mereka," kata Chief Joe American Horse, pemimpin Oglala Lakota Oyate, penjaga pengetahuan tradisional, dan salah satu penulis.

Pada tahun 2018, atas instruksi dari penjaga pengetahuan dan pemimpin tradisionalnya yang lebih tua, Dr. Yvette Running Horse Collin menghubungi Prof Ludovic Orlando, ilmuwan Pusat Penelitian Ilmiah Nasional (CNRS) Prancis.

Dia berfokus pada mendekonstruksi sejarah kuda di Amerika. Sampai saat itu, bidang tersebut didominasi oleh akademisi Barat, dan sebagian besar suara Pribumi telah disingkirkan. Dia mencari kesempatan untuk mengembangkan program penelitian yang ilmu-ilmu Pribumi tradisional dapat diajukan dan dianggap sejajar dengan ilmu pengetahuan Barat.

Bagi suku Lakota, menyelidiki secara ilmiah sejarah Bangsa Kuda di Amerika adalah titik awal yang sempurna, karena akan menyoroti titik-titik keterhubungan dan keterputusan antara pendekatan Barat dan Pribumi.

Ilmu arkeologi telah muncul sebagai alat yang ampuh untuk memahami masa lalu, dan, jika dilakukan secara kolaboratif bisa menjadi teknik yang kuat untuk melawan bias yang tertanam dalam narasi sejarah.

Model tengkorak kuda tiga dimensi yang dilengkapi dengan replika kekang tali kulit mentah, mirip dengan yang digunakan oleh banyak penunggang kuda dataran rendah. (William T. Taylor)

Selama dekade terakhir, Prof. Orlando dan tim ahli genetikanya telah mengekstraksi molekul DNA purba yang masih tersimpan dalam peninggalan arkeologi untuk menulis ulang sejarah kuda domestik.

Mereka telah mengurutkan genom beberapa ratus kuda yang hidup di planet ini ribuan tahun yang lalu, bahkan hingga 700.000 tahun yang lalu. Dengan demikian, teknologi ini dapat diharapkan secara wajar untuk mengungkap susunan genetik kuda yang hidup di Great Plains dan Pegunungan Rocky setelah kontak Eropa.

"Yang menyatukan semua orang adalah visi bersama untuk menceritakan jenis cerita yang berbeda tentang kuda," kata William Taylor, penulis studi dan kurator arkeologi di CU Museum of Natural History. "Berfokus hanya pada catatan sejarah telah meremehkan kekunoan dan kerumitan hubungan Pribumi dengan kuda di sebagian besar wilayah Amerika Barat."