Sebaliknya, binatang itu memiliki gummy smile atau senyum dengan tampak dominan gusi yang tidak terlalu mengancam, menurut penelitian baru tersebut.
Tim tersebut membedah gigi atas dari fosil Daspletosaurus, tyrannosaurus yang merupakan kerabat dekat Tyrannosaurus rex tetapi sedikit lebih kecil, menurut Australian Museum.
Dinosaurus terus-menerus mengganti giginya, sehingga para peneliti memilih gigi yang relatif matang, berumur 500 hari untuk menilai tingkat keausannya dan menentukan apakah gigi itu terbuka atau dilindungi oleh bibir.
Gigi itu "murni," kata Witton. "Email dan semuanya segar seperti saat dipanggang, boleh dikatakan begitu. Itu indikasi yang sangat bagus bahwa gigi itu dirawat dengan baik di lingkungan yang terhidrasi."
Para peneliti kemudian menyelidiki apakah sepasang bibir benar-benar dapat menutupi gigi raksasa dinosaurus karnivora seperti Tyrannosaurus rex.
Mereka membandingkan tinggi mahkota gigi dengan panjang rahang pada tyrannosaurus dan biawak, yang memiliki gigi besar relatif terhadap tengkoraknya yang tertutup bibir.
Mereka menemukan bahwa proporsinya serupa pada kedua kelompok dan oleh karena itu masuk akal bahwa beberapa dinosaurus memiliki bibir.
Namun, seberapa besar bibir theropoda itu dan apakah mereka memiliki bibir, terus membuat para ahli terpecah belah.
"Ada banyak perdebatan tentang masalah bibir tyrannosaur ini selama beberapa tahun terakhir, dan saya pikir penelitian ini menjadi kasus yang bagus," kata Steve Brusatte, ahli paleontologi di University of Edinburgh di Skotlandia yang tidak terlibat dalam penelitian ini, kepada Live Science.
Baca Juga: Daspletosaurus horneri, Spesies Baru Tyrannosaurus Nenek Moyang T. Rex
Baca Juga: T. Rex Mungkin Lebih Besar dari Perkiraan, Beratnya Mencapai 15.000 Kg