Studi Dinosaurus, T. rex Memiliki Bibir Tipis dan 'Gummy Smile'

By Ricky Jenihansen, Jumat, 31 Maret 2023 | 16:05 WIB
Studi dinosaurus menunjukkan, bahwa theropoda, termasuk Tyrannosaurus rex yang ikonik, mungkin memiliki sepasang (Mark P. Witton)

Nationalgeographic.co.id—Analisis baru para ahli paleontolog menyarankan, bahwa Tyrannosaurus rex memiliki bibir tipis seperti kadal dan dinosaurus pemangsa lain. Tidak hanya itu Tyrannosaurus rex atau T. Rex juga memiliki gummy smile atau senyum yang banyak menunjukkan gusi.

Menurut penelitian tersebut, penggambaran populer dari super predator Tyrannosaurus rex menggeram untuk menampilkan gigi raksasanya yang seperti pisau secara ilmiah tidak akurat.

Dinosaurus theropoda seperti Tyrannosaurus rex telah lama digambarkan dengan gigi yang terlihat sepenuhnya, mirip dengan buaya yang masih ada.

Pola penggambaran ini sebagian besar berkaitan dengan keterkaitan antara dinosaurus dan buaya serta hubungan antara ukuran gigi dan rahang.

Hasil studi dinosaurus baru tersebut telah dijelaskan di jurnal Science dengan judul "Theropod dinosaur facial reconstruction and the importance of soft tissues in paleobiology" baru-baru ini.

Dinosaurus Theropoda, sekelompok dinosaurus bipedal, sebagian besar pemakan daging yang termasuk Tyrannosaurus rex, Velociraptor dan Spinosaurus, mungkin malah menyembunyikan kunyahan mematikan mereka di balik bibir tipis yang menjaga gigi mereka tetap terhidrasi dan cukup kuat untuk menghancurkan tulang.

Ahli paleontologi telah menyarankan bahwa Tyrannosaurus rex mungkin memiliki bibir, dan ada perdebatan apakah dinosaurus karnivora lebih mirip buaya masa kini, yang tidak memiliki bibir dan memiliki gigi yang menonjol, atau apakah mereka lebih mirip biawak, yang gigi besar ditutupi oleh bibir bersisik.

"Bibir dinosaurus akan lebih mirip dengan banyak kadal atau amfibi," kata Thomas Cullen, ahli paleobiologi di Auburn University di Alabama, dan penulis utama studi baru tersebut, kepada Live Science.

"Itu akan menjadi penutup kulit dan sisik yang memanjang dari tepi rahang cukup untuk menutupi tampilan samping gigi, dan membiarkan mulut menutup dengan segel ketat yang mencegah gigi terbuka."

Gigi perlu terhidrasi agar tetap kokoh dan sehat, rekan penulis Mark Witton, seorang ahli paleontologi, paleoartist dan peneliti tamu di University of Portsmouth di Inggris, mengatakan kepada Live Science.

"Buaya dan aligator, gigi mereka selalu patah karena tidak kuat, karena tidak terhidrasi."

Dinosaurus Theropoda mungkin tidak memiliki otot untuk menarik kembali lipatan kulit ini menjadi geraman atau seringai gigi seperti yang digambarkan oleh pembuat film dalam film "Jurassic Park".

Sebaliknya, binatang itu memiliki gummy smile atau senyum dengan tampak dominan gusi yang tidak terlalu mengancam, menurut penelitian baru tersebut.

Tim tersebut membedah gigi atas dari fosil Daspletosaurus, tyrannosaurus yang merupakan kerabat dekat Tyrannosaurus rex tetapi sedikit lebih kecil, menurut Australian Museum.

Dinosaurus terus-menerus mengganti giginya, sehingga para peneliti memilih gigi yang relatif matang, berumur 500 hari untuk menilai tingkat keausannya dan menentukan apakah gigi itu terbuka atau dilindungi oleh bibir.

Gigi itu "murni," kata Witton. "Email dan semuanya segar seperti saat dipanggang, boleh dikatakan begitu. Itu indikasi yang sangat bagus bahwa gigi itu dirawat dengan baik di lingkungan yang terhidrasi."

Para peneliti kemudian menyelidiki apakah sepasang bibir benar-benar dapat menutupi gigi raksasa dinosaurus karnivora seperti Tyrannosaurus rex.

Mereka membandingkan tinggi mahkota gigi dengan panjang rahang pada tyrannosaurus dan biawak, yang memiliki gigi besar relatif terhadap tengkoraknya yang tertutup bibir.

T. Rex diyakini memiliki gummy smile, seringai yang lebih menampakan gusinya. (Mark P. Witton)

Mereka menemukan bahwa proporsinya serupa pada kedua kelompok dan oleh karena itu masuk akal bahwa beberapa dinosaurus memiliki bibir.

Namun, seberapa besar bibir theropoda itu dan apakah mereka memiliki bibir, terus membuat para ahli terpecah belah.

"Ada banyak perdebatan tentang masalah bibir tyrannosaur ini selama beberapa tahun terakhir, dan saya pikir penelitian ini menjadi kasus yang bagus," kata Steve Brusatte, ahli paleontologi di University of Edinburgh di Skotlandia yang tidak terlibat dalam penelitian ini, kepada Live Science.

Baca Juga: Daspletosaurus horneri, Spesies Baru Tyrannosaurus Nenek Moyang T. Rex

Baca Juga: T. Rex Mungkin Lebih Besar dari Perkiraan, Beratnya Mencapai 15.000 Kg

Baca Juga: Musim Dingin Musnahkan Reptil Non-Dino, Membuka Jalan Bagi T. Rex

Baca Juga: Dinosaurus yang Baru Ditemukan Memiliki Lengan Kecil Seperti T. rex 

"Saya menduga (penulis) benar, dan bahwa tyrannosaurus memiliki lebih banyak jaringan lunak yang menutupi gigi mereka daripada buaya, tapi saya masih ragu apakah mereka memiliki banyak hal yang menutupi gigi mereka seperti biawak."

Beberapa ahli paleontologi tetap yakin bahwa dinosaurus theropoda memiliki tampilan tanpa bibir yang dimiliki oleh keturunan buaya mereka saat ini.

"Para penulis membuat klaim tentang gigi tyrannosaurus yang tidak memetakan ke fosil yang pernah saya lihat," Thomas Carr, seorang profesor di Carthage College di Wisconsin.

Carr adalah penulis utama studi tahun 2017 tentang bibir tyrannosaurus yang diterbitkan dalam jurnal Scientific Report dengan judul "A new tyrannosaur with evidence for anagenesis and crocodile-like facial sensory system."

Dalam studi tersebut, Carr menemukan bahwa kerutan pada tengkorak tyrannosaurus, yang tercetak pada tulang oleh sisiknya, identik dengan buaya dan tidak melampaui garis rahang.

Itu menunjukkan bahwa "tyrannosaurus memiliki penampilan buaya tanpa bibir," kata Carr. "Satu-satunya resolusi untuk kebuntuan ini harus datang dari catatan fosil."

Para penulis studi baru mengakui perlunya penelitian lebih lanjut.