Pihak Yunani "mengabaikan" struktur Ottoman-Turki di dalam perbatasannya. Semua bangunan yang berasal dari era Ottoman secara resmi terdaftar sebagai arsitektur 'Muslim'. Namun, mereka mengabaikan begitu saja warisan luhur umat Islam tersebut.
Catatan Yunani menunjukkan 8.500 bangunan dibangun selama pemerintahan Ottoman, sementara Yunani mengabaikan bangunan warisan Ottoman yang dibangun pada periode setelah pemberontakan Yunani tahun 1821 melawan Ottoman.
"Sekitar 20.000 bangunan ada di Yunani meskipun ada kebijakan pembongkaran yang disengaja dan faktor lainnya, sehingga menyebabkan terabainya dan hilangnya warisan Ottoman di sana," terus Konuk kepada Daily Sabah.
Baca Juga: Mimar Sinan, Arsitek Legendaris Ottoman yang Merestorasi Hagia Sophia
Baca Juga: Masjid Aqsunqur Ibrahim Agha, Masjid Biru Kekaisaran Ottoman di Mesir
Baca Juga: Cara Mimar Sinan Membuat Bangunan Tahan Gempa Era Kekaisaran Ottoman
Konuk juga dalam risetnya mencatat bahwa adapun kebijakan Yunani yang melibatkan restorasi bangunan era Kekaisaran Ottoman yang "tidak wajar", kemudian "menghapus" jejak tujuan awal bangunan. Seperti halnya masjid, mereka kehilangan peran sentralnya sebagai tempat peribadatan bagi muslim modern yang hidup di Chios.
Di Chios, Konuk mengatakan pulau itu diperintah oleh Kekaisaran Ottoman dari tahun 1566 hingga 1912, tetapi anehnya, pulau itu hanya menampung satu pemakaman Ottoman. Padahal, populasi Ottoman berkembang pesat di sana.
Berdasarkan catatan batu nisan yang ditaksonomi melalui riset Konuk, diperkirakan bahwa makam-makam muslim Ottoman sengaja dipindahkan. Pemakaman Ottoman dipindahkan menjadi satu di ruang umum terbuka.
Orang-orang Yunani modern menghapus warisan masjid atau batu nisan. Di gedung-gedung publik bersejarah. Konuk mengaku melihat jejak arsitektur yang menunjukkan bahwa itu adalah tengara era Ottoman, namun diplester untuk menutupi jejak itu.