Gairah Sepak Bola di Kekaisaran Ottoman Lahir dari Bangsa Asing

By Galih Pranata, Senin, 3 April 2023 | 10:00 WIB
Tim sepak bola Galatasaray di musim 1908-1909. Gairah sepak bola yang dibawa bangsa asing, telah mendorong orang-orang Turki sejak era Ottoman hingga mendirikan Klub Sepak Bola Galatasaray. (Begum Zorlu)

Ekspatriat atau bangsa asing yang memainkan olahraga ini menganggapnya sebagai hiburan. Oleh karena itu, pergi ke pertandingan sepak bola dengan keluarga mereka adalah cara mengisi waktu berlibur. Mereka akan bersenang-senang dan berolahraga pada saat yang bersamaan.

Ditemukan sebuah dokumen laporan tertanggal 10 Juli 1897 menggambarkan kegilaan sepak bola sebagai berikut:

"Bankir Monsieur Duka Dipkali dan bankir Monsieur Edvar, yang merupakan penduduk di Kadıköy, dan sekitar 100 orang lainnya, baik pria maupun wanita pergi ke Göksu dengan kapal uap pada hari Sabtu ini. Mereka berpiknik dan bermain sepak bola di sana. Karena kerumunannya cukup besar, polisi mengawasi kelompok itu. Mereka berkata bahwa mereka ingin datang ke Göksu setiap hari Sabtu seperti yang mereka lakukan kali ini."

Menyusul laporan tersebut, ditemukan laporan kepolisian yang tertanggal lebih tua, yakni tertanggal 23 November 1890. Laporan tersebut menyebut:

“Sekitar 20-25 pemuda Inggris, di bawah pengawasan putra Monsieur Witek, seorang warga Moda, berkumpul di Kuşdili dan bermain dengan bola yang terbuat dari ban di area yang dilingkari. Insiden itu (pertandingan sepak bola) diselidiki dan dipahami bahwa mereka memainkan laga amal untuk sekolah. Setelah pertandingan, mereka yang menang akan menyumbangkan uang hadiah ke sekolah."

Potret tim nasional sepak bola Turki di tahun 1929. (Wikimedia Commons)

Gariah penduduk lokal terhadap sepak bola

Pada masa-masa awal sepak bola muncul di Kekaisaran Ottoman, orang-orang pribumi Turki tidak terlalu tertarik dengan permainan tersebut. Mereka baru mulai memainkannya di akhir tahun 1890-an. 

Pada tahun 1901, barulah penduduk lokal seperti Reşat Danyal, Fuad Hüsnü dan teman-temannya mendirikan Black Stocking Football Club.

Mereka memberi nama Inggris karena mereka pikir sepak bola Turki tidak akan diterima dengan baik jika menggunakan istilah Turki. Namun, Black Stocking FC dibubarkan tanpa meninggalkan jejak apa pun di sepak bola Turki.

Pada tahun 1905, para siswa di Mekteb-i Sultani (sekarang SMA Galatasaray) mendirikan klub sepak bola bernama Galatasaray, klub sepak bola Turki pertama, dengan kepemimpinan Ali Sami Yen.

Menjadi efek domino, selanjutnya pada tahun 1907, para pemuda Kadıköy membentuk Klub Olahraga Fenerbahçe. Beşiktaş, yang awalnya didirikan sebagai klub senam pada tahun 1903, mulai berkonsentrasi pada sepak bola setelah tahun 1910.