Niaga di Jalur Sutra: Barang Mewah, Teknologi, Agama, dan Wabah

By Tri Wahyu Prasetyo, Senin, 3 April 2023 | 09:00 WIB
Kafilah Marco Polo di Jalur Sutra, 1380. (Public Domain)

Kemajuan teknologi

Para pedagang Jalur Sutra tidak hanya memperdagangkan barang-barang mewah. Mereka juga menukarkan komoditas canggih yang sangat berharga untuk digunakan dalam peperangan, penjelajahan, dan kegiatan intelektual.

Banyak sejarawan percaya bahwa pemicu utama Jalur Sutra adalah keinginan Tiongkok untuk mendapatkan kuda-kuda yang tinggi dan kuat. Kuda-kuda itu dikembangbiakkan secara khusus oleh kerajaan Indo-Yunani, Dayuan, di Asia Tengah.

Dijuluki sebagai "kuda surgawi" oleh Kaisar Wu (156-87 SM), Tiongkok mencari hewan-hewan perkasa ini untuk memerangi suku Xiongnu yang hidup berpindah-pindah.

Setelah menginvasi Dayuan, Tiongkok memerintahkan pengiriman dua ekor kuda per tahun kepada mereka. Tiongkok juga berdagang dengan para pengembara lain di padang rumput Asia Tengah untuk mendapatkan peralatan, seperti pelana kuda kuno.

Kuda telah menjadi aspek penting dalam peperangan Tiongkok selama berabad-abad. Salah satu buktinya ditunjukkan dengan kehadiran kuda bersama para prajurit Tentara Terakota, yang dibangun pada abad ke-3 SM.

Arus sebaliknya, perdagangan mesiu, yang ditemukan di Tiongkok sekitar tahun 1000 SM, kelak juga mengubah wajah peperangan Barat selamanya.

Sementara penemuan dan penyebaran teknologi kompas di kemudian hari akan memungkinkan Zaman Penjelajahan. Sebuah periode yang secara bersamaan mengantarkan kemunduran Jalur Sutra. Perjalanan darat yang panjang pun tidak lagi diperlukan.

Salah satu barang yang paling berpengaruh yang diperdagangkan adalah kertas. Kertas ditemukan di Tiongkok pada abad ke-2. Peranti ini segera menyebar ke seluruh Asia bersama dengan agama Buddha sebelum diperkenalkan ke dunia Islam pada abad ke-8.

Banyak kuda ditampilkan bersama para prajurit Tentara Terakota yang terkenal, abad ke-3 SM. (Shutterstock)

Khalifah Harun al-Rasyid (766-809 M) membangun pabrik kertas di pusat intelektual Baghdad. Akhirnya, kertas mencapai Eropa pada abad ke-12 dan ke-13.

Kertas segera diikuti dengan penemuan mesin cetak. Metode pencatatan dan penyebaran informasi melalui kertas dan mesin cetak akan memiliki dampak yang luas pada dunia. Pada akhirnya, penemuan ini membuka jalan menuju era modern awal.