Niaga di Jalur Sutra: Barang Mewah, Teknologi, Agama, dan Wabah

By Tri Wahyu Prasetyo, Senin, 3 April 2023 | 09:00 WIB
Kafilah Marco Polo di Jalur Sutra, 1380. (Public Domain)

Baca Juga: Pagebluk Pes Mematikan Menginfeksi Jalur Sutra Antara 1346-1352

Baca Juga: Temuan Rangka Kucing Bukti Peliharaan Kaum Pengelana di Jalur Sutra 

Kota ini kemudian berkembang menjadi pusat kebudayaan, ilmu pengetahuan dan filosofi selama Zaman Keemasan Islam, dan menjadi perhentian terpenting di sepanjang Jalur Sutra.

Wabah Black Death

Meskipun memberikan kemudahan perjalanan jarak jauh, Jalur Sutra dianggap menyebarkan salah satu wabah paling menghancurkan dalam sejarah manusia.

Mencapai puncaknya antara tahun 1347-1351, wabah ini menyebar dengan cepat dan mudah karena sifat alami Jalur Sutra. Pasalnya, jalur ini tidak hanya terdiri atas satu jalur saja, melainkan banyak sekali jalur yang menghubungkan desa-desa, kota-kota, dan pos-pos terdepan.

Arus pedagang yang stabil ini membantu penyebaran pandemi di seluruh benua, tetapi juga mendorong penduduknya untuk menyempurnakan langkah-langkah kesehatan masyarakat.

Di Venesia, kapal dan pelancong yang dicurigai terinfeksi diwajibkan untuk mengisolasi diri selama 40 hari sebelum memasuki kota.

Periode 40 hari ini, yang diterjemahkan menjadi 'quarantena' dalam bahasa Venesia, diwariskan selama berabad-abad hingga menjadi kata 'karantina' di zaman modern ini.