Bagaimana Peradaban Muslim Mengeluarkan Eropa dari Zaman Kegelapan?

By Ricky Jenihansen, Kamis, 6 April 2023 | 11:00 WIB
Mariam al-Asturlabi, astronom penemu astrolobe pada abad pertengahan. Ilmuwan-ilmuwan muslim abad pertengahan menjadi tujuan orang-orang Eropa untuk belajar. (1001 Inventions archive)

“Dari para ahli Arab saya telah belajar satu hal, dipimpin oleh akal, sementara Anda tertangkap oleh citra otoritas, dan dipimpin oleh halter (tali kekang) lain," katanya.

"Untuk apa otoritas disebut, tetapi halter? Seperti binatang buas, memang, digiring ke mana saja oleh halter, dan tidak tahu dengan apa mereka digiring atau mengapa."

"Tetapi hanya mengikuti tali yang menahan mereka, jadi otoritas penulis membawa tidak sedikit dari Anda ke dalam bahaya, terikat dan terikat oleh kepercayaan yang brutal," demikian tulis Norman Daniel, The Arabs and Medieval Europe, yang terbit pada 1974.

Ilmuwan lain dari Renaisans abad ke-12 yang berhutang budi kepada ilmuwan muslim adalah Roger Bacon, Witelo, Albertus Magnus, Adam Marsh, Arnold de Villeneuve, Peter dari Abano dan Daniel dari Morley.

Dalam transfer peradaban muslim ke Eropa, tiga perkembangan utama yang penting dapat dibedakan. Yang pertama adalah proyek penerjemahan raksasa di Italia dan Spanyol pada abad ke-12, di mana ratusan buku berbahasa Arab diterjemahkan ke dalam bahasa Latin.

Perkembangan kedua adalah pengadopsian, terutama di istana Sisilia dan Al-Andalus, nilai-nilai “adab” Arab, yang di Eropa kemudian dikenal sebagai humanisme.

Humanisme ini bukanlah filosofi ateis, seperti yang sering dipahami saat ini, tetapi terdiri dari serangkaian disiplin ilmu seperti kemampuan berbicara dan menulis, pengetahuan tata bahasa, puisi, pengetahuan, beasiswa dan penelitian teks-teks agama.

Disiplin humanis ini menjadi kekuatan pendorong mendasar dari peradaban Eropa yang muncul, seperti ditulis George Makdisi dalam bukunya "Kebangkitan Humanisme dalam Islam Klasik dan Kristen Barat" terbitan tahun 1991.

Humanis awal yang terkenal adalah Petrarch (1304-1374), Giovanni Boccaccio (1313-1375) dan Coluccio Salutati (1331-1406).

Islam adalah sebuah pengaruh bahkan dalam perspektif humanis manusia diilustrasikan oleh Orasi terkenal humanis Pico della Mirandola tentang Martabat Manusia (1486), yang telah disebut "Manifesto Renaisans" dan dimulai dengan mengutip humanis muslim terkenal. Abdallah ibn Qutaibah (wafat 889).

Perkembangan ketiga adalah berdirinya universitas-universitas Eropa mengikuti seperti dijelaskan George Makdisi dalam bukunya "The Rise of Colleges: Institutions of Learning in Islam and the West" pada tahun 1981, seperti dikutip Reviewed Work Journal of the American Oriental Society

Pengaruh Peradaban Islam telah menyebabkan perasaan tidak nyaman di kalangan orang Kristen Eropa. (The Nation)