Pendengung Tiongkok Kuno Yakinkan Dunia untuk Minum Teh, Bukan Dimakan

By Sysilia Tanhati, Kamis, 6 April 2023 | 13:29 WIB
Influencer Tiongkok Kuno Lu Yu meyakinkan dunia untuk minum teh alih-alih memakannya dengan campuran bahan lain. Berkat pengaruhnya, teh kini menjadi minuman kesukaan banyak orang. (Public Domain)

Setelah beberapa bulan, acar daun teh siap masuk ke lahpet thoke atau salad teh Burma yang terkenal. Suku Jino, yang tinggal di Yunnan, juga menikmati acar teh. Mereka bahkan menggunakan daun segar untuk membuat tumisan sayuran dan bubur.

Teh yang dapat dimakan juga tidak pernah hilang sama sekali dari Asia. Terlepas dari ejekan Lu Yu, orang masih mengonsumsi rebusan teh yang disebut leicha. Diterjemahkan sebagai teh tumbuk, leicha paling dikenal sebagai makanan khas Hakka.

Ini dimulai dengan membuat pasta. Teh hijau dicampur dengan bahan-bahan seperti daun bawang, jahe, mint, biji wijen, dan kemangi, lalu tambahkan air panas. Setelah menjadi saus hijau cerah, tuangkan di atas nasi dan sayuran.

Ketika masakan Hakka kian populer, rebusan berkafein ini pun makin dikenal. Kini, teh tumbuk menjadi makanan jalanan favorit di Malaysia atau Taiwan.

Teh yang dapat dimakan juga tidak pernah hilang sama sekali dari Asia. Terlepas dari ejekan Lu Yu, orang masih mengonsumsi rebusan teh yang disebut leicha. Diterjemahkan sebagai teh tumbuk, leicha paling dikenal sebagai makanan khas Hakka. (Public Domain)

Dalam beberapa tahun terakhir, rebusan berkafein ini telah menyaksikan kebangkitan kecil berkat popularitas masakan Hakka. Teh yang ditumbuk sekarang menjadi makanan jalanan favorit di Malaysia dan rasa es krim di Taiwan.

Tidak seperti Lu Yu, pecinta makanan di zaman modern tidak menganggap teh yang ditumbuk sebagai air parit. Dalam The Hakka Cookbook: Chinese Soul Food from Around the World, Linda Lau Anusasananan memuji keunikannya. “Setiap elemen taburan memberikan rasa dan tekstur yang berbeda,” tulisnya. Sausnya halus. Saat dipadukan dengan nasi beraroma bawang putih, hidangannya memuaskan dan memberi energi.

Berkat Lu Yu, si pendengung dari Tiongkok kuno, kebiasaan meminum teh pun menyebar ke seluruh dunia.