Pada 1028, terjadi pemberontakan yang membuat Raja Olaf kehilangan takhta Norwegia. Lawannya saat itu adalah Cnut yang Agung, Raja Denmark Inggris dan penguasa salah satu Kerajaan Nordik terbesar.
Raja Olaf, yang telah dibaptis, melakukan yang terbaik untuk mengubah Norwegia menjadi Kristen. Dia juga menghidupkan kembali dan merevisi undang-undang Harald Fairhair, raja yang menyatukan Norwegia pada tahun 872 Masehi. Dia menegaskan pengaruhnya di koloni Atlantik Utara.
Tidak diragukan lagi bahwa Raja Olaf membuat banyak perubahan penting di kerajaannya. Namun Cnut yang Agung punya rencana lain. Dia ingin merebut kembali takhta Norwegia dan Raja Olaf terpaksa diasingkan.
2 tahun kemudian, pada 1030, Raja Olaf kembali ke Norwegia dengan kekuatan lebih 1.400 orang. Hardrada dan 700 ratus prajurit pun turut serta. Bersama-sama mereka melawan pasukan Cnut yang Agung, tetapi pertempuran tidak berakhir dengan sesuai harapan. Raja Olaf terbunuh dan Hardrada terluka parah sehingga terpaksa melarikan diri.
Meskipun dia baru berusia 15 tahun, dia menunjukkan keterampilan bertarung yang sangat baik selama pertempuran.
Snorri Sturluson, penulis Islandia, menggambarkan Harald Hardrada secara fisik lebih besar dari pria lain dan lebih kuat. Penampilannya pasti mengejutkan bagi sebagian orang. Dia dikatakan memiliki rambut dan janggut tipis, dan kumis panjang. Salah satu alisnya terletak agak lebih tinggi dari yang lain. Dia dicatat memiliki tangan dan kaki yang besar dan tingginya bisa mencapai lima ell (1 ell setara dengan 45,72 cm).
Viking Hardrada bergabung dengan Kievan Rus dan Penjaga Varangia
Hardrada berhasil menyeberangi Baltik dengan orang-orang lain yang selamat dari pasukan Olaf yang dikalahkan dalam 1 tahun. Di Rusia, dia mengunjungi kerabat jauhnya Yaroslav I, Pangeran Agung Rus atau Yaroslav sang Bijak.
Pangeran telah membantu Raja Olaf setelah pemberontakan. Karena membutuhkan prajurit yang terampil, dia mempekerjakan Hardrada. Sang prajurit hebat itu pun menjadi kapten pasukan Pangeran Yaroslav dari Kievan Rus. Hardrada melakukan banyak pertempuran untuk Yaroslav sang Bijak.
Setelah menghabiskan beberapa tahun di pasukan Pangeran Yaroslav, Hardrada meninggalkan Kyiv bersama para prajuritnya. Dari situ, ia melakukan perjalanan ke Konstantinopel, ibu kota Kekaisaran Bizantium. Tujuannya adalah untuk bergabung dengan Penjaga Varangia yang mewakili resimen infanteri elite Kekaisaran Bizantium.
Penjaga Varangia adalah bangsa Viking yang disewa yang berhasil menaklukkan wilayah-wilayah di seluruh kekaisaran. Mereka bertempur di Kreta, Italia, dan Asia Kecil.
Prajurit profesional ini sangat dihargai karena keberanian dan kesetiaannya. Selain itu, mereka memiliki keterampilan bertarung yang tinggi dan kemampuan menjalankan perintah secara efisien. Saat bergabung, ia menunjukkan prestasi luar biasa dan menjadi pemimpin Penjaga Varangia.