Penggunaan AI dalam Percakapan dapat Menimbulkan Kesan Anti Sosial

By Ricky Jenihansen, Rabu, 12 April 2023 | 10:00 WIB
Ilustrasi AI digunakan untuk melayani percakapan dengan pelanggan. (Forbes)

Hohenstein adalah penulis utama dan peneliti postdoctoral di Cornell University. "Ini menggambarkan kecurigaan umum yang terus-menerus yang tampaknya dimiliki orang-orang di sekitar kecerdasan buatan."

Dua percobaan acak memberikan bukti bahwa jenis sistem pemberi rekomendasi algoritmik itu mengubah cara orang berinteraksi dan memahami satu sama lain dengan cara pro-sosial dan anti-sosial. "Kami menemukan bahwa menggunakan respons algoritmik mengubah bahasa dan hubungan sosial," kata peneliti.

Ilustrasi Artificial Intelegence (AI) alias kecerdasan buatan melakukan penemuan. (Shutterstock)

Untuk percobaan pertama mereka, para peneliti mengembangkan platform balasan cerdas yang disebut grup "Moshi" (bahasa Jepang untuk "halo"), berpola setelah Google "Allo" (bahasa Prancis untuk "halo" yang sekarang sudah tidak berfungsi lagi), platform balasan cerdas pertama , diluncurkan pada tahun 2016.

Balasan cerdas dihasilkan dari LLM (model bahasa besar) untuk memprediksi tanggapan yang masuk akal berikutnya dalam interaksi berbasis obrolan.

Peserta diminta untuk berbicara tentang masalah kebijakan dan ditugaskan ke salah satu dari tiga syarat. Kedua peserta dapat menggunakan balasan cerdas, hanya satu peserta yang dapat menggunakan balasan cerdas atau tidak ada peserta yang dapat menggunakan balasan cerdas.

Para peneliti menemukan bahwa menggunakan balasan cerdas meningkatkan efisiensi komunikasi, bahasa emosional yang positif, dan evaluasi positif oleh mitra komunikasi. Rata-rata, balasan cerdas menyumbang 14,3 persen dari pesan terkirim (1 dari 7).

Tetapi peserta yang diduga mitranya merespons dengan balasan cerdas dievaluasi lebih negatif daripada mereka yang dianggap mengetik respons mereka sendiri, konsisten dengan asumsi umum tentang implikasi negatif AI.

"Meskipun kecerdasan buatan mungkin dapat membantu Anda menulis," kata Hohenstein, "itu mengubah bahasa Anda dengan cara yang mungkin tidak Anda duga, terutama dengan membuat Anda terdengar lebih positif," kata peneliti.

"Ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan kecerdasan buatan penghasil teks, Anda mengorbankan beberapa suara pribadi Anda sendiri."

Baca Juga: ChatGPT Bisa Menulis Skripsi, AI Mengancam Masa Depan Dunia Akademis?

Baca Juga: Siap-siap, Kita Akan Punya Biokomputer untuk Otak di Masa Depan