Jadi Misteri Sepanjang Masa, di Mana Letak Makam Aleksander Agung?

By Sysilia Tanhati, Selasa, 11 April 2023 | 11:01 WIB
Kisah Aleksander Agung menarik perhatian orang sepanjang masa, termasuk kematian dan lokasi makamnya menjadi misteri hingga kini. (National Archaeological Museum)

Andrew Chugg di artikel yang diterbitkan di majalah Egyptology Kmt, berargumen mengapa sarkofagus ini menyimpan tubuh Aleksander untuk sementara. Dia mencatat kisah kuno yang mengungkapkan bahwa Nectanebo II adalah ayah dari Aleksander Agung. Meskipun cerita tersebut kemungkinan fiksi, ini menunjukkan hubungan antara Nectanebo II dan Aleksander, tulis Chugg.

Selain itu, Chugg telah mengidentifikasi sebuah blok batu dengan perisai bintang, simbol yang terkait dengan Aleksander. Blok batu itu sekarang berada di museum batu St Apollonia di Venesia, Italia. Ia meyakini bahwa blok batu tersebut sebagai bagian dari sarkofagus.

"Itu sangat cocok dengan sisi panjang sarkofagus Nectanebo II," kata Chugg.

Andrew Chugg berpendapat bahwa sarkofagus Nectabo II pernah digunakan untuk menyimpan jenazah Aleksander Agung untuk sementara. (Jona Lendering)

Beberapa sarjana percaya bahwa makam terakhir akan ditemukan. Chugg telah mengidentifikasi beberapa daerah di Alexandria yang menjanjikan. Zahi Hawass, mantan menteri di Mesir, mengatakan bahwa menurutnya makam itu terletak di permakaman Latin di El-Shatby, di Aleksandria.

Jenazah yang menyebabkan pertikaian

Kehidupan Aleksander Agung mengundang minat banyak orang sepanjang sejarah. Bahkan setelah mati pun, jenazahnya jadi penyebab perang berkepanjangan.

Baca Juga: Era Helenistik, Warisan Aleksander Agung yang Berharga di Dunia Kuno

Baca Juga: Sang Legenda dari Dunia Kuno, Ini Daftar Pencapaian Aleksander Agung

Baca Juga: Kemiripan antara Dewa Yunani Kuno Heracles dan Aleksander Agung

Baca Juga: Bagaimana Aleksander Agung, Raja Makedonia, Bisa Menjadi Firaun Mesir? 

Tak lama setelah kematiannya di Babilon, kekacauan merebak. Ia tidak menyebutkan penerus yang jelas dan orang Makedonia berdebat tentang nasib kekaisaran. Ini pun menimbulkan pertikaian dan perebutan kekuasaan di antara jenderal-jenderal besarnya.

Jasad Aleksander Agung merupakan jimat yang mewakili otoritas dan legitimasi di dunia baru pasca-kematiannya. Jadi, siapa pun yang mengendalikan jenazah tersebut, memegang kekuasaan besar di kerajaannya yang besar itu.

Pada akhirnya, jasad Aleksander berhasil dicuri oleh Ptolemaios. Ia pun menunjukkan pada dunia akan hubungan dekatnya dengan sang penakluk dari Makedonia itu. Hasilnya, Ptolemaios dan keturunannya menguasai Mesir selama 275 tahun. Dinasti Ptolemaik itu berakhir di bawah kepemimpinan Cleopatra VII.

Setelah memiliki jasad Aleksander Agung, Ptolemaios menyiapkan makam megah di Aleksandria. Konon peziarah dari jauh akan melakukan perjalanan ke Aleksandria dan melihat makamnya yang menakjubkan.